Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAI Resmi Tutup Posko Nataru, Ini Hasilnya

Selama periode Nataru tersebut, KAI melayani total 2.125.299 pelanggan KA atau rata-rata 111.857 pelanggan per hari dengan rincian 931.525 pelanggan KA Jarak Jauh dan 1.193.774 pelanggan KA Lokal.
Penumpang kereta api Sawunggalih dari Kutoarjo tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Penumpang kereta api Sawunggalih dari Kutoarjo tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang telah berlangsung sejak 17 Desember 2021 sampai dengan 4 Januari 2022.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan selama periode tersebut, KAI melayani total 2.125.299 pelanggan KA atau rata-rata 111.857 pelanggan per hari dengan rincian 931.525 pelanggan KA Jarak Jauh dan 1.193.774 pelanggan KA Lokal.

"Jumlah pelanggan di periode Nataru ini meningkat 49 persen dibanding periode Nataru 2021 dimana KAI melayani 1.428.059 pelanggan," kata Didiek, Rabu (5/1/2021).

Menurutnya, kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah perjalanan kereta api selama periode Nataru. Pada Nataru kali ini, total perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal yang dioperasikan adalah sebanyak 7.213 perjalanan KA atau rata-rata 380 perjalanan KA per hari atau naik 48 persen dibanding jumlah perjalanan KA pada periode Nataru tahun lalu sebanyak 4.860 perjalanan KA atau rata-rata 256 perjalanan KA per hari.

Meski terdapat peningkatan volume pelanggan, Didiek memastikan pelaksanaan posko Natal dan Tahun Baru tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan terkendali. KAI juga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Meski ada peningkatan dibanding Nataru tahun lalu, jumlah pelanggan yang KAI layani hanya 35 persen dibanding masa libur Nataru sebelum pandemi. Peningkatan pelanggan disertai pengawasan prokes secara ketat ini diharapkan dapat membangkitkan kinerja KAI dalam memasuki tahun 2022," imbuhnya.

Lebih lanjut, Didiek mengungkapkan pada Nataru kali ini, total pelanggan yang ditolak berangkat ada sebanyak 35.306 pelanggan. Rinciannya yaitu belum vaksin kesatu dan kedua 5.931 pelanggan, pelanggan berusia di bawah 12 tahun belum PCR 15.863 pelanggan, sakit 139 pelanggan, dan tidak membawa hasil negatif antigen 13.373 pelanggan.

Puncak volume pelanggan pada periode Nataru, tambahnya, terjadi pada Minggu, 19 Desember 2021 sebanyak 143.746 pelanggan dan Minggu, 2 Januari 2022 sebanyak 153.066 pelanggan.

"Kereta Api yang menjadi favorit masyarakat pada Nataru adalah KA Airlangga [Pasarsenen - Surabaya Pasarturi pp], KA Sri Tanjung [Lempuyangan - Ketapang pp], KA Kahuripan [Kiaracondong - Blitar pp], KA Malabar [Bandung - Malang pp], KA Argo Wilis [Bandung - Surabaya Gubeng pp] dan lainnya," sambung Didiek.

Sebagai tambahan, untuk membantu pelanggan melengkapi persyaratan naik KA di masa Nataru, KAI telah menyediakan layanan tes PCR di 19 stasiun. Hal ini karena pada periode 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, pelanggan berusia di bawah 12 tahun wajib menunjukkan hasil negatif PCR. Total peserta yang melakukan tes PCR di stasiun adalah sebanyak 3.690 peserta.

KAI konsisten menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api. KAI memastikan hanya pelanggan yang benar-benar memenuhi ketentuan yang boleh berangkat naik KA pada masa Nataru ini sesuai dengan regulasi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper