Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan menyebutkan kehadiran promosi digital produk RI selama pandemi seperti Trade Expo Indonesia (TEI) berhasil memperluas eksposur produk ekspor ke negara-negara mitra nontradisional. Hal ini terlihat dari capaian transaksi dengan pasar-pasar baru yang cukup prospektif.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan sejumlah negara di kawasan Afrika, Teluk, Asia Selatan, dan Eropa telah memperlihatkan minat pada produk RI dalam ajang TEI edisi digital. Sebagai contoh, nilai transaksi dengan Nigeria mencapai US$208.000 dan ke Hungaria sebesar US$270.000.
“Dari angka-angka ini terlihat bahwa mitra nontradisional cukup prospektif dan sesuai dengan arah promosi yang didorong ke mitra nontradisional,” kata Didi, Selasa (21/12/2021).
Didi juga mengatakan keberhasilan TEI edisi digital dalam mencetak transaksi senilai US$6,06 miliar memberikan paradigma baru dalam upaya perluasan pasar. Didi mengatakan pameran digital tetap efektif menjaring pembeli, meski Indonesia tak banyak menggelar misi dagang ke pasar-pasar baru selama pandemi.
“Selama 2021 ini saja misalnya, misi dagang hanya sekali ke Uni Emirat Arab dengan capaian US$180 juta. Namun ternyata lewat pameran digital nilainya juga tetap besar. Ini memberi paradigma baru,” tambahnya.
Didi mengatakan ke depannya Kementerian Perdagangan bakal mempertahankan promosi secara digital untuk memasarkan produk ekspor RI. Pemerintah bahkan mempertimbangkan menggelar pameran berdasarkan kelompok produk agar calon pembeli yang disasar lebih spesifik.
Sebagaimana diketahui, nilai total transaksi yang diperoleh dari pelaksanaan Trade Expo Indonesia-Digital Edition (TEI-DE) ke-36 tahun ini mencapai US$6,06 miliar. Nilai ini jauh melampaui target yang dipatok Kementerian Perdagangan sebesar US$1,5 miliar dan naik hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan capaian 2020 yang bernilai US$1,3 miliar.
Beberapa negara yang menjadi mitra transaksi terbesar adalah China dengan nilai US$1,68 miliar, Mesir US$560,2 juta, Brasil senilai US$285,8 juta, Jepang senilai US$252 juta, dan India sebesar US$204 juta.
Jumlah kunjungan virtual tercatat mencapai 32.030 yang terdiri atas 8.220 pembeli dari 136 negara. Setidaknya ada 3.720 pembelia mancanegara yang mengikuti transaksi dalam TEI-DE ke-36.