Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dan perwakilan perusahaan Turki di Kantor Pusat Kementerian PUPR pada Senin (13/12/2021) untuk membahas potensi kerja sama kedua negara di bidang infrastruktur.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral antara Indonesia dan Turki sebelumnya pada awal November 2021 di Kantor Kementerian Perdagangan Turki yang disertai kunjungan lapangan ke Jalan Tol Ankara–Nigde di Ankara, Turki.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Basuki juga telah memberikan penilaian yang baik kepada Turki untuk keberhasilannya membangun Ibu Kota Ankara.
“Saya mengapresiasi Turki yang telah berhasil membangun Ibu Kota Ankara dengan baik. Saat berkunjung ke Turki, saya terkejut dengan kemiripan kondisi geografi, topografi, serta lingkungan antara Ibu Kota Ankara dan Ibu Kota Negara (IKN),” kata dia, Senin (13/12/2021).
Keberhasilan Turki membangun Ankara, kata dia, membuat pemerintah meyakini bahwa kerja sama yang berkelanjutan antara Indonesia dan Turki harus dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut.
Basuki juga menuturkan, terdapat banyak potensi investasi antara Indonesia dan Turki. Apalagi, beberapa perusahaan konstruksi Turki merupakan kontraktor global terbaik yang telah berhasil melaksanakan 10.725 proyek di 128 negara dengan investasi senilai US$424,5 miliar.
Baca Juga
Sebagian besar investasi tersebut berada di sektor perumahan dan konstruksi jalan, jembatan, dan terowongan di Eropa, Asia, serta Timur Tengah.
Menteri Basuki pun mendorong para investor dari Turki untuk berinvestasi di berbagai sektor infrastruktur, baik melalui skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) maupun Engineering, Procurement, Construction (EPC).
“Kami sangat menantikan partisipasi Turki dalam pelaksanaan program-program pembangunan di Indonesia. Saya berharap pertemuan dan forum hari ini dapat memperkuat kerja sama bilateral kita, sehingga dapat merealisasikan harapan-harapan kita terhadap pengembangan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.
Dalam forum bisnis dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian PUPR yang juga diselenggarakan pada hari yang sama, Kementerian PUPR menyampaikan niat untuk berdiskusi lebih lanjut dengan delegasi Turki terkait proyek dan investasi infrastruktur prospektif pada sektor jalan tol dan perumahan di Indonesia, serta kunjungan lapangan bersama ke proyek jalan tol di Pekanbaru.
Proyek jalan tol di Pekanbaru yang dimaksud, di antaranya beberapa ruas Tol Trans Sumatera, yaitu ruas Jambi–Rengat dan ruas Rengat–Pekanbaru (Pekanbaru–Siak) dengan total panjang 282,7 kilometer, proyek Jalan Tol Akses IKN seksi III dan IV dengan total panjang 33,76 kilometer, serta proyek KPBU sektor perumahan di Zona 1A IKN untuk 11.268 unit hunian.
Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, sekarang sudah terdapat dua perusahaan Turki sebagai tindak lanjut kunjungan ke Ankara.
Perusahaan pertama fokus pada pembangunan jalan tol, sedangkan perusahaan kedua merupakan perusahaan terbesar kedua di dunia untuk bidang perumahan prefabrikasi.
“Perusahaan-perusahaan Turki tersebut telah berkomunikasi dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan akan ikut mengunjungi jalan tol di Sumatera untuk membantu restrukturisasi dan mengundang para investor,” tuturnya.