Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Angkasa Pura I Rp28 Triliun Berpotensi Memburuk Kalau...

Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menjelaskan utang perseroan senilai Rp28 triliun berasal dari kreditur dan investor perusahaan.
Sejumlah pekerja sedang merampungkan pengerjaan Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Sri Mas Sari
Sejumlah pekerja sedang merampungkan pengerjaan Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Sri Mas Sari

Bisnis.com, JAKARTA – Utang PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I senilai Rp28 triliun berpotensi memburuk apabila tak segera menempuh langkah restrukturisasi.

Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menjelaskan utang perseroan senilai Rp28 triliun berasal dari kreditur dan investor perusahaan. Dia pun menegaskan utang tersebut bukan disebabkan oleh masalah yang bersifat struktural tetapi karena dengan utang dan kinerja yang belum pulih akibat pandemi berpotensi menyebabkan kondisi keuangan kian memburuk.

Oleh karena itu, operator bandara pelat merah tersebut ingin mengambil langkah restrukturisasi.

“Potensi [utang] untuk meningkat lebih buruk lagi, bila tidak dilakukan upaya penyehatan dan restrukturisasi," ujar Faik dalam konferensi pers, Rabu (8/12/2021).

AP I pun tengah menyiapkan program restrukturisasi operasional dan finansial perusahaan yang diharapkan rampung pada Januari 2022 mendatang sehingga perusahaan dapat bangkit dalam beberapa waktu ke depan.

Adapun langkah pemulihan yang dilakukan adalah upaya asset recycling, intensifikasi penagihan piutang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional seperti layanan bandara berbasis trafik, simplifikasi organisasi, penundaan program investasi serta mendorong anak usaha untuk mencari sumber-sumber pendapatan baru atau transformasi bisnis.

"Memang, ada utang kepada kreditur dan investor. Sampai November 2021 itu sebesar Rp28 triliun. Jadi, bukan Rp35 triliun, tetapi Rp 28 triliun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper