Bisnis.com, JAKARTA – Grab Indonesia berkomitmen untuk mendukung program pemerintah menghadirkan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Tanah Air. Saat ini, perusahaan telah memiliki sekitar 8.500 unit kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat.
President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya terus berinisiatif menciptakan layanan yang ramah lingkungan, terutama dari sisi penggunaan kendaraan.
“Dari segi kendaraan sendiri, kami saat ini sudah menjadi operator kendaraan listrik yang terbesar di Indonesia dengan dominasinya kendaraan roda dua. Sampai saat ini kira-kira ada lebih dari 8.500 kendaraan roda dua dan empat yang merupakan hasil kerja sama dengan para mitra,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (3/12/2021).
Menurut Ridzki, dengan 8.500 kendaraan tersebut, Grab telah membantu mengurangi emisi CO2 sekitar 4.600 ons. Jumlah itu setara dengan penyerapan CO2 untuk sekitar 200.000 pohon dalam setahun.
Lebih lanjut, dia mengaku, Grab akan terus mendukung inisiatif pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi program pelestarian lingkungan dan smart city.
Sejalan dengan kampanye #LangkahHijau, katanya, Grab turut mendukung pelestarian lingkungan hidup melalui peluncuran motor listrik VIAR untuk mengurangi emisi karbon, sejalan dengan target pemerintah menghadirkan 2 juta unit Electric Vehicle (EV) pada 2025.
Baca Juga
“Ini semua sarat dengan kerja sama. Penting sekali kerja sama untuk penyediaan listriknya dan pengisian [daya]-nya,” imbuh Ridzki.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan elektrifikasi pada angkutan umum massal di Indonesia sebanyak 90 persen pada 2030.
Direktur Sarana Perhubungan Darat Kemenhub M. Risal Wasal mengatakan, demi mencapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan peta jalan (roadmap) yang nantinya akan menjadi sebuah regulasi.
“Selanjutnya nanti juga akan ada beberapa regulasi yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan tersebut, mulai dari sisi fiskal sampai dengan teknologi,” ujar Risal beberapa waktu lalu.
Menurutnya, demi mempercepat pencapaian target elektrifikasi transportasi umum, Kemenhub akan mendorong penggunaan KBLBB.
Rencananya, KBLBB akan dipakai sebagai kendaraan operasional pada Badan Pengelola Transportasi Darat di Jawa dan Bali. Tak ketinggalan, penggunaan KBLBB ini juga akan didorong sebagai kendaraan angkutan barang dan niaga.
Selain itu, sambung Risal, Kemenhub juga akan mendorong Kementerian ESDM dan PT PLN untuk menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
“Semuanya kami siapkan untuk mencapai apa yang menjadi target kami di 2030, di mana semua angkutan umum massal menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai,” jelasnya.