Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur Asean Tunjukan Pemulihan

Kendati menurun dari sebulan sebelumnya sebesar 53,6, IHS Markit menilai bulan ini menjadi indikasi salah satu perbaikan tercepat pada rekor manufaktur Asean.
Seorang pekerja melakukan proses produksi minuman kemasan Nu Green Tea Royal Jasmine di pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang, Jawa Barat, Rabu (16/4/2014). /Antara Foto-Wahyu Putro A.rn
Seorang pekerja melakukan proses produksi minuman kemasan Nu Green Tea Royal Jasmine di pabrik PT ABC President Indonesia, Karawang, Jawa Barat, Rabu (16/4/2014). /Antara Foto-Wahyu Putro A.rn

Bisnis.com, JAKARTA - IHS Markit Purchasing Mangers' Index (PMI) manufaktur di Asean menunjukkan ekspansi yang lebih baik pada November dengan capaian 52,3 yang diikuti dengan hasil produksi dan permintaan yang terus naik.

Kendati menurun dari sebulan sebelumnya sebesar 53,6, IHS Markit menilai bulan ini menjadi indikasi salah satu perbaikan tercepat pada rekor manufaktur Asean.

"Kondisi permintaan juga menguat pada bulan November, menggambarkan kenaikan berkelanjutan pada pesanan baru. Namun, tingkat ekspansi pekerjaan baru berkurang banyak pada bulan ini, sebagian disebabkan oleh penurunan lebih lanjut pada volume jumlah pesanan ekspor," ujar ekonom IHS Markit Lewis Cooper, seperti dikutip dalam laporan pada Rabu (1/12/2021).

Pertumbuhan terjadi secara merata di seluruh anggota Asean, kecuali Myanmar. Indonesia menjadi yang tercepat dengan PMI sebesar 53,9. Ekspansi mendekati rekor juga terjadi di Malaysia dengan indeks headline naik hingga rekor lima tertinggi dengan perolehan 52,3.

Sementara itu, PMI manufaktur Vietnam mencapai posisi tertinggi dalam enam bulan terakhir sebesar 52,2, sedangkan indeks headline Filipina 51,7, merupakan yang paling tinggi sejak Maret.

Pada waktu yang sama, manufaktur Singapura mengalami perbaikan pada kuartal IV/2021, meski PMI turun ke posisi rendah dalam tiga bulan, yaitu 52,2. Namun, Singapura mulai mengarah pada ekspansi tingkat sedang secara keseluruhan.

Thailand juga tetap bertumbuh selama bulan November, meski indeks headline turun ke 50,6 menunjukkan kenaikan marginal pada kesehatan sektor.

Adapun, Myanmar masih di bawah tanda netral 50,0 menandakan penurunan kondisi selama 15 bulan berjalan. Di titik 46,7, naik ke posisi tertinggi sejak Januari. Angka terkini menunjukkan laju penurunan tingkat sedang.

Cooper meyakini manufaktur Asean telah menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan dengan tingkat pertumbuhan output dan pekerjaan baru mendekati posisi puncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper