Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan bahwa investasi harus tumbuh 22-33 persen tahun depan agar pertumbuhan ekonomi bisa melampaui angka 5 persen.
Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Heldy Satrya Putera mengatakan realisasi investasi 2022 harus melampaui target 2021 yaitu sebesar Rp900 triliun.
"Pada 2022, realisasi investasi harus tumbuh 22 sampai 33 persen. Tahun ini target investasi Rp900 triliun, tahun depan Bapak Presiden memberikan arahan agar realisasi investasi mencapai Rp1.200 triliun kata Heldy pada salah satu rangkaian acara Hari Anti Korupsi Sedunia KPK, Rabu (1/12/2021).
Hal tersebut diakui Heldy bukan merupakan hal yang mudah, karena dunia masih dilanda pandemi Covid-19 dan beberapa negara masih mengalami tingkat penyebaran virus yang tinggi.
Pada 2020, realisasi investasi adalah sebesar Rp826,3 triliun atau melebih target yang ditetapkan atau 101,1 persen dari target Rp817,2 triliun.
Untuk mewujudkan target di 2022 mendatang, Heldy mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong investasi pada ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Baca Juga
Pada ekonomi biru, investasi yang didorong adalah infrastruktur kawasan industri untuk produk ramah lingkungan, industri otomotif berbasis baterai listrik, dan energi baru terbarukan.
Lalu, investasi di ekonomi biru yaitu di antaranya melalui pembangunan pelabuhan khusus perikanan dan industri terpadu pengolahan hasil laut untuk lumbung ikan nasional di Maluku. "Ini akan segera dibangun," kata Heldy.
Hingga saat ini, realisasi investasi 2021 sudah mencapai Rp659,4 triliun atau 73,3 persen dari target realisasi sebesar Rp900 triliun.