Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Ekspor Perdana Ikan Kering ke Taiwan

KDEI Taipei terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Taiwan.
Kapal nelayan melintas dengan latar belakang matahari terbit di perairan Selat Malaka, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020). -Antara
Kapal nelayan melintas dengan latar belakang matahari terbit di perairan Selat Malaka, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020). -Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia melakukan ekspor perdana ikan kering ke Taiwan sebanyak 2 ton senilai Rp440 juta.

Ekspor ini terealisasi dari hasil kerja sama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dengan perwakilan perdagangan di luar negeri dalam memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menembus pasar ekspor melalui penjajakan kesepakatan bisnis (business matching).

“Pelepasan ekspor ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata Pemerintah dalam mengembangkan UKM Go Global. Keberhasilan menembus pasar ekspor ini merupakan proses yang panjang dan tidak mudah sehingga keberhasilan UKM dalam menembus pasar global menjadi prestasi yang membanggakan dan harus dikembangkan,” ujar Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi dalam siaran pers, Selasa (16/11/2021).

Menurut Didi, Taiwan memiliki pasar yang cukup potensial. Salah satunya disebabkan populasi warga negara Indonesia di Taiwan yang merupakan jumlah terbanyak di dunia, yaitu sekitar 300.000 orang.

Selain itu, Taiwan merupakan negara dengan standar kualitas yang cukup tinggi. Artinya, UKM yang telah menembus pasar Taiwan dapat memenuhi standar global.

“Banyaknya diaspora Indonesia di Taiwan dapat dimanfaatkan untuk membantu ekspor ke Taiwan. Ke depan, KDEI diharapkan terus melakukan pengembangan dan penetrasi pasar Indonesia di Taiwan melalui diaspora,” terang Didi.

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Taiwan Budi Santoso menyampaikan KDEI Taipei terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Taiwan dengan berbagai keterbatasan kondisi karena pandemi yang masih berlangsung.

Salah satu cara yang sering dilakukan melalui virtual business matching dengan berkoordinasi dengan Ditjen PEN secara reguler.

“Fasilitasi pertemuan bisnis antara UKM Indonesia dengan perusahaan Taiwan menjadi prioritas KDEI. Diaspora yang mencapai 300.000 orang dapat memaksimalkan pemasaran produk UKM sekaligus menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Taiwan," katanya.

Pada periode Januari—Agustus 2021, neraca perdagangan Indonesia-Taiwan tercatat mengalami surplus sebesar US$1,36 miliar. Surplus tersebut disumbang dari sektor nonmigas sebesar US$1miliar dan surplus sektor migas sebesar US$363 juta.

Pada periode tersebut, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan didominasi besi dan baja (HS 72) dengan nilai mencapai US$1,5 miliar atau tumbuh 136 persen (YoY). Kemudian diikuti batu bara (HS 27) dengan nilai US$680,39 juta, atau naik 3,8 persen.

Produk dengan pertumbuhan ekspor tertinggi antara lain bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) meningkat sebesar 10.276,4 persen dan tembaga (HS 74) sebesar 226,3 persen (YoY).

Sebaliknya, produk impor terbesar Indonesia dari Taiwan yaitu mesin/peralatan listrik (HS 85) dengan nilai US$992,10 juta, diikuti dengan komoditas pesawat mekanik (HS 84) senilai US$314,55 juta; plastik dan barang dari plastik (HS 39) senilai USD 264,8 juta; serta besi dan baja (HS 72) senilai USD 156,24 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper