Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan ekonomi Indonesia kuartal III/2021 akan melambat dari capaian kuartal sebelumnya sebesar 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pada kuartal III/2021, Josua memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 3,48 persen (yoy).
Kebijakan PPKM Darurat serta level 3 dan 4 untuk menekan laju penyebaran varian Delta pada pertengahan tahun ini, menyebabkan penurunan mobilitas sehingga laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 diperkirakan berkisar 3,48 persen [yoy] dari kuartal sebelumnya tercatat 7,07 persen [yoy]," kata Josua kepada Bisnis, Selasa (2/11/2021).
Adapun, Josua memperkirakan konsumsi rumah tangga tumbuh berkisar 3,44 persen (yoy) pada kuartal III/2021, lebih rendah dari kuartal II/2021 sebesar 5,93 persen (yoy).
Penurunan mobilitas masyarakat akibat adanya pengetatan PPKM, tambah Josua, berpengaruh terhadap penurunan indeks kepercayaan konsumen dan penjualan eceran.
Sementara itu, pemerintah masih optimistis pertumbuhan kuartal III/2021 akan berada di kisaran 4 persen.
Baca Juga
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,3 persen pada kuartal III 2021. Proyeksi itu di atas batas minimal sebelumnya, 4 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III kita akan membaik menjadi 4,3 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA bulan lalu.
Badan Pusat Statistik akan mengumumkan rilis PDB Kuartal III/ 2021 pada pukul 09.00 WIB, Jumat (5/11/2021).