Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) terus membuka peluang untuk berkontribusi dalam percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Perusahaan pelat merah itu menawarkan sejumlah skema kemitraan bagi masyarakat yang akan membuka bisnis stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, perusahaan menghadirkan pengembangan skema usaha kerja sama penyediaan infrastruktur SPKLU berbasis sharing economy model, di mana mitra atau calon mitra dapat menyediakan fasilitas pengisian listrik, jasa operasional, dan perawatan, ataupun lokasi lahan SPKLU.
“PLN menyiapkan tiga model bisnis pengembangan penyediaan SPKLU dengan menggunakan skema revenue sharing,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (2/11/2021).
Dia menjelaskan, PLN saat ini juga telah mengembangkan beberapa model bisnis untuk mendukung rencana kerja sama tersebut, agar lebih atraktif, serta efektif mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Skema usaha SPKLU untuk pemegang IUPTL penjualan tersebut berupa retail, own, self operated (ROSO); retail, own, privately operated (ROPO); retail, privately owned & operated (RPOO); retail, lease, self operated (RLSO), dan retail, lease, privately operated (RLPO).
PLN nantinya akan menjual listrik dengan tarif curah sekitar Rp714 per kWh kepada badan usaha IUPTL, sedangkan badan usaha bisa menjual listrik ke konsumen dengan harga maksimal Rp2.466 per kWh.
Baca Juga
SPKLU tersebut telah mendapat nomor identitas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, sesuai dengan nomor surat B-2219/TL.04/DLB.2/2021 pada 11 Oktober 2021 dengan nomor identitas SPKLU 01.PPOO.01.3175.001 dan 01.PPOO.01.3175.002.
Berdasarkan nomor identitas SPKLU yang telah diberikan, SPKLU kerja sama itu sudah terkomersialisasi atau berhak beroperasi.
“Kami juga sampaikan bahwa SPKLU ini telah terintegrasi dengan aplikasi Charge.IN, sehingga pengguna EV [electric vehicle] dapat menemukan lokasi SPKLU,” jelasnya.
Bob mengatakan, Nissan Indonesia adalah mitra pertama PLN dalam penyediaan infrastruktur SPKLU. Melalui PT Nissan Motor Distributor Indonesia, SPKLU pertamanya dibuka di Wisma Indomobil 3, Jakarta.
Dalam kerja sama SPKLU dengan PLN itu, Nissan memilih skema kerja sama provide, privately owned and operated (PPOO), merupakan skema kerja sama PLN dalam menyediakan dan menjual tenaga listrik, platform teknologi informasi dan komunikasi.
Sementara itu, mitra menyediakan, mengoperasikan, dan memelihara fasilitas pengisian ulang, serta menyediakan lahan SPKLU.
“Nissan Motor Distributor Indonesia adalah partner pertama PLN dalam kerja sama penyediaan infrastruktur SPKLU skema PPOO atau berbasis sharing economy model, dengan memilih model 1,” jelasnya.
PLN mencatat, sampai dengan Oktober 2021 telah ada 187 unit EV SPKLU di Indonesia. Dari data tersebut, terdapat 49 unit SPKLU yang dikelola oleh PLN yang tersebar di 39 lokasi dalam 17 kota di seluruh Indonesia, dan saat ini PLN kembali sedang membangun SPKLU sebanyak 67 unit di berbagai lokasi di Indonesia.