Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Uang Beredar Tumbuh 8 Persen pada September 2021

Pertumbuhan uang beredar pada September 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen yoy.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp7.287,3 triliun pada September 2021.

Posisi tersebut meningkat sebesar 8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen yoy.

Dengan perkembangan tersebut, peningkatan terjadi pada komponen M1, yang terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah, dan tabungan rupiah, serta uang kuasi.

“M1 tumbuh 11,2 persen yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 10,6 persen, terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan giro rupiah serta tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu,” tulis BI dalam Laporan Analisis Uang Beredar, Senin (25/10/2021).

Jika dirincikan, giro rupiah masyarakat pada September 2021 tumbuh 10,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 8,1 persen yoy.

Di samping itu, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu pada September 2021 tercatat sebesar Rp1.984,4 triliun, tumbuh 11,8 persen yoy, lebih tinggi dari Agustus 2021 sebesar 11,5 persen.

Sementara, uang kuasi pada September 2021 tercatat sebesar Rp3.313,3 triliun, tumbuh 4,5 persen yoy, lebih tinggi dari 2,8 persen pada Agustus 2021.

Peningkatan terjadi pada seluruh instrumen uang kuasi, yaitu simpanan berjangka, tabungan lainnya, serta giro valas.

Di sisi lain, surat berharga selain saham tercatat tumbuh negatif -1,2 persen yoy, jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh positif 5,8 persen.

Penurunan tersebut didorong oleh penurunan kepemilikan lembaga keuangan non-bank atas surat berharga yang diterbitkan bank dan bank sentral dalam rupiah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper