Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja kawasan industri pada kuartal III mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Bukan itu saja, kawasan industri yang dekat dengan Tol Trans Jawa semakin dilirik investor.
Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan terdapat tren pertumbuhan pada permintaan pasokan hingga tingkat penjualan lahan industri pada kuartal III tahun 2021. Hal ini dikarenakan pengembang menerima cukup banyak prospek pembelian lahan.
Pada kuartal ini, terdapat penambahan pasokan lahan industri seluas 26 hektar sehingga total pasokan kumulatif 12.933 hektar dengan pertumbuhan 0,26 persen dari kuartal sebelumnya.
"Area Bekasi dan Karawang-Purwakarta masih memegang proporsi terbesar distribusi lahan industri di Jabodetabek, yaitu sekitar 74 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (24/10/2021).
Adapun total permintaan kumulatif pada kuartal III tahun 2021 tercatat sebesar 11.842 hektar tumbuh 0,48 persen dari kuartal sebelumnya dengan penyerapan lahan sebesar 57,11 hektar.
Untuk tingkat penjualan pada kuartal ini tercatat sebesar 91,56 persen, meningkat sebesar 0,26 persen dari kuartal sebelumnya. Sepanjang kuartal III tahun 2021, penjualan lahan dengan skala besar berasal dari sektor pabrik baterai kendaraan listrik dan data center.
Lalu penjualan dengan skala lebih kecil berasal dari sektor manufaktur, kimia, telekomunikasi, bahan bangunan, dan FMGC. Adapun, sekitar 93 persen penyerapan lahan berasal dari bagian timur Jakarta, yaitu Karawang dan Bekasi, sedangkan sisanya tersebar di daerah lain yang didominasi oleh korporasi lokal.
"Sementara sejumlah kecil penjualan berasal dari korporasi asing," kata Martin.
Harga lahan industri pada kuartal III ini berada di kisaran Rp2,77 juta per meter persegi, sedikit naik sebesar 0,04 persen dari kuartal sebelumnya.
Menurutnya, korporasi domestik akan terus menjadi pemain pasar dan diikuti oleh korporasi asing meskipun masih dalam kondisi pandemi.
"Untuk menjaga keterserapan penjualan lahan industri, pengembang perlu untuk menstabilkan harga dalam jangka waktu dekat untuk menggugah minat investor membeli lahan," ucapnya.
Martin menambahkan ke depannya lahan industri dekat jalan Tol Trans-Jawa akan dilirik investor baterai kendaraan listrik, teknologi informasi, dan data center.
Selain itu, permintaan juga akan berasal dari sektor Fast Moving Consummer Goods (FMCG), logistik, spare parts otomotif dan produk kimia. Adapun lokasi yang diminati berada di sisi timur Jabodetabek. Hal ini karena dekat dengan jalan Tol Trans-Jawa sehingga aksesibilitas memadai.
"Mereka menguasai permintaan lahan industri sejak program kendaraan listrik Nasional dan Indutri 4.0 mulai dicanangkan Pemerintah Joko Widodo," tuturnya.