Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uap Panas Bumi PLTP Kamojang Bikin Produksi Bibit Kentang Melonjak

Pertamina Geothermal Energy (PGE) memanfaatkan uap dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang untuk proses sterilisasi cocopeat yang biasa digunakan sebagai media tanam oleh petani kentang di sekitar wilayah kerjanya.
Fasilitas sterilisasi cocopeat di Kamojang./Istimewa
Fasilitas sterilisasi cocopeat di Kamojang./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pertamina Geothermal Energy (PGE) memanfaatkan uap dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang untuk proses sterilisasi cocopeat yang biasa digunakan sebagai media tanam oleh petani kentang di sekitar wilayah kerjanya.

Selama ini, petani melakukan sterilisasi cocopeat dengan cara mengukusnya secara manual agar bisa digunakan dalam budi daya kentang. Pemanfaatan uap panas bumi pun terbukti membantu petani menghemat biaya pembelian cocopeat baru dan bahan bakar konvensional untuk memproduksi bibit kentang.

Ahmad Yuniarto, Direktur Utama PGE, mengatakan, pemanfaatan uap panas bumi dari PLTP Kamojang juga membuat kualitas cocopeat lebih baik dan menghasilkan peningkatan panen bibit kentang G0, dari yang awalnya rata-rata hanya dapat menghasilkan 22.000– 30.000 knol bibit kentang dari 7.000 stek tanaman, menjadi 28.000–35.000 knol bibit kentang dari jumlah stek tanaman yang sama.

“Hadirnya energi geothermal telah menciptakan multiplier effect. Tidak saja menghasilkan energi bersih, tapi juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat lokal,” tutur Ahmad Yuniarto, Direktur Utama PGE, Rabu (13/10/2021).

Penggunaan uap geothermal untuk sterilisasi cocopeat juga mampu menurunkan timbunan limbah yang terbuang sampai dengan 300 persen, karena dapat digunakan kembali sampai dengan empat kali.

Dengan menggunakan uap geothermal, maka emisi karbon juga dapat diturunkan dari hasil penggunaan bahan bakar konvensional dalam proses sterilisasi cocopeat.

“Kami biasanya hanya tahu sterilisasi cocopeat dilakukan dengan mengukus secara tradisional. Seringkali kami harus membeli cocopeat baru. Uap geothermal dari PGE sangat membantu dalam sterilisasi cocopeat, karena bisa digunakan lagi sampai empat kali,” kata Zamzam Nurzaman, ketua LMDH Mustika Hutan binaan PGE Area Kamojang.

Selain itu, PGE juga mendampingi kelompok petani LMDH Mustika Hutan melakukan pembibitan varietas baru kentang.

Varietas baru tersebut dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di greenhouse yang difasilitasi oleh PGE dan diberi nama varietas PAUS PERTATO (Pusat Antar Universitas Satu Pertamina Potato).

Dengan mengembangkan varietas ini, petani tidak perlu lagi membeli bibit kentang dari tengkulak, sehingga membantu menekan biaya produksi bagi petani.

Penanaman stek akan menghasilkan kentang G0 yang kemudian didistribusikan ke petani kentang. Proses penanaman bibit hingga panennya pun membutuhkan waktu sekitar 3 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper