Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Produk Dalam Negeri di Sektor Migas Perlu Dukungan Lintas Sektor

Perlu dukungan perizinan dan regulasi yang optimal untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Hal itu pun memerlukan keterlibatan seluruh sektor terkait.
Pertamina EP Cepu telah menyelesaikan tahapan completion yang merupakan proses pemasangan tubing (pipa produksi) beserta seluruh kelengkapannya. Sejauh ini, Proyek JTB yang dioperatori PEPC mencapai 17.391.921 Jam Kerja Selamat. Istimewa/ Pertamina
Pertamina EP Cepu telah menyelesaikan tahapan completion yang merupakan proses pemasangan tubing (pipa produksi) beserta seluruh kelengkapannya. Sejauh ini, Proyek JTB yang dioperatori PEPC mencapai 17.391.921 Jam Kerja Selamat. Istimewa/ Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA – Perlu dukungan perizinan dan regulasi yang optimal untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Hal itu pun memerlukan keterlibatan seluruh sektor terkait.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa tren tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam 5 tahun terakhir telah naik signifikan, terutama dalam konteks penyediaan jasa yang telah menggunakan tenaga kerja lokal.

Namun, untuk TKDN pada konteks barang masih relatif rendah karena terdapat berbagai spesifikasi yang harus dipenuhi oleh produsen-produsen dalam negeri.

“Karena mungkin spesifikasinya khusus, ini yang pemerintah harus koordinasi lintas sektor. Kalau memang ingin ada sinergi antarsektor ke depan akan mengoptimalkan TKDN harus duduk bersama dan roadmap-nya harus jelas,” katanya dalam webinar Hulu Migas Datang, Industri Berkembang, Selasa (12/10/2021).

Komite Investasi Kementerian Investasi Anggawira mengatakan bahwa regulasi yang ada di sektor hulu migas harus mendukung investasi perusahaan-perusahaan lokal.

Menurutnya, industri hulu migas menuntut adanya penerapan teknologi yang cukup tinggi untuk diterapkan oleh produsen lokal.

Untuk itu, diperlukan peran stakeholders terkait agar bisa mengembangkan pengusaha lokal untuk mengambil perannya.

Dia menuturkan, pihaknya terus berkomunikasi intensif dengan SKK Migas guna meningkatkan pemberdayaan para pelaku usaha maupun industri penunjang hulu migas, yang merupakan usaha kecil dan menengah.

BKPM dan SKK Migas juga telah melakukan identifikasi dan penyiapan pelaku usaha oleh BKPM daerah, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan pelaku usaha nasional maupun UMKM.

Kerja sama itu untuk meningkatkan jumlah vendor UMKM melalui sosialisasi, bimbingan, dan pelatihan yang memiliki kualifikasi, serta standarisasi kegiatan usaha di sektor penunjang migas.

“Industri hulu migas dalam konteks teknologi cukup tinggi, harus ada kesepahaman, harus ada lintas sektoral, harus gaspol dan gerak cepat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper