Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Dampak Kelangkaan Kontainer, Mendag: Sulit Rebut Pasar Ekspor China

Mendag Muhammad Lutfi menyebut Indonesia bakal sulit merebut pasar ekspor China terkait dengan dampak kelangkaan kontainer.
Nyoman Ary Wahyudi
Nyoman Ary Wahyudi - Bisnis.com 30 September 2021  |  18:36 WIB
Dampak Kelangkaan Kontainer, Mendag: Sulit Rebut Pasar Ekspor China
Ilustrasi kapal kontainer - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia kesulitan untuk merebut pasar ekspor yang ditinggalkan China buntut dari kelangkaan kontainer yang mencapai 5.000 unit setiap bulannya.

“Dampak dari kelangkaan kontainer itu, kita tidak bisa memanfaatkan pesanan yang begitu besar untuk mengisi kekosangan yang biasa disuplai oleh China, itu konsekuensi yang ingin kita elakkan,” kata Lutfi saat mengadakan konferensi pers, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Misalkan, Lutfi mencontohkan, industri mebel atau funitur yang berada di Jawa Timur mengalami kesulitan untuk melakukan ekspor barang ke Amerika Serikat mencapai 800 kontainer beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan perhitungan Kementerian Perdagangan bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, industri yang bergerak pada olahan kayu itu membutuhkan seribu kontainer setiap pekannya.

Kendati demikian, Lutfi mengatakan, permasalahan itu juga menyasar pada sejumlah industri dengan realisasi ekspor relatif tinggi bagi neraca dagang dalam negeri. Sejumlah industri itu seperti garmen, pakaian, makanan dan minuman, elektronik hingga alas kaki untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang ditinggalkan China.

Akibat kelangkaan kontainer itu, biaya pengapalan atau ocean freight produk ekspor dalam negeri ke pasar Amerika Serikat menjadi lebih mahal hingga lima kali lipat dari ongkos kirim pada situasi normal.

Belakangan Kementerian Perdagangan menggandeng Kadin, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia serta para main line operator atau MLO untuk memenuhi kebutuhan kontainer dalam negeri.

Berdasarkan hasil pemaparan Kemendag, MLO telah menyanggupi pemenuhan kebutuhan kontainer sebanyak 800 hingga 1.000 setiap bulan untuk industri mebel dalam negeri. Nantinya, produk ekspor dari industri itu bakal dikirim ke New York, Los Angeles, Savannah, Baltimore dan Florida.

Selain itu industri makanan dan minuman dalam negeri bakal difasilitasi kebutuhan kontainer sebanyak 3.500 hingga 3.800 unit setiap bulannya. Adapun tujuan ekspor dari industri makanan dan minuman itu di antaranya Asean, China, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, India, Pakistan, Rusia, Eropa, negara-negara Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.

“Asal kontainernya itu dari mancanegara yang kita kerjakan itu sebenarnya mempertemukan importir yang membawa kontainer dan eksportir yang memerlukan kontainer, saya yakin dalam waktu tidak lama akan tercipta equilibrium yang baru,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kontainer kemendag
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top