Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Return Menjanjikan, Bobobox Ajak Investor Gabung Bangun Bobocabin

Angka minimum investasi di Bobocabin yakni Rp50 juta, dengan guaranteed yield atau imbal hasil di 198 persen dalam jangka waktu 5 tahun dan payback period setiap 2,5 tahun.
Bobobox menawarkan skema investasi yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati hasil dari Bobocabin/Istimewa.
Bobobox menawarkan skema investasi yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati hasil dari Bobocabin/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan perkembangan pariwisata di Tanah Air, Bobobox, pengelola jaringan hotel kapsul waralaba membuka kesempatan bagi investor pemula untuk berinvestasi di Bobocabin.

Antonius Bong, Co-Founder Bobobox mengatakan pihaknya menawarkan skema investasi yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati hasil dari Bobocabin, yakni fasilitas hunian pariwisata berbasis modular untuk berbagai macam keperluan.

“Kami ingin agar publik dapat menikmati hasil dari sektor ini. Kami telah berhasil membuktikan di berbagai lokasi Bobocabin yang selalu overbook meskipun di tengah masa pandemi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).

Antonius menjelaskan awalnya Bobobox menghitung total kebutuhan investasi untuk Bobocabin sekitar Rp15 miliar untuk minimum 30 pods di satu lokasi. Dari jumlah itu, Bobobox sudah menginvestasikan sebagian besarnya untuk berbagai fasilitas di lokasi.

Bobobox menyisakan ruang investasi sekitar Rp6 miliar hingga Rp7 miliar untuk investor pemula. Bobobox menyediakan skema di mana investor pemula dapat dengan mudah ikut berinvestasi.

Antonius menuturkan mirip dengan skema crowd-funding, Bobobox menawarkan skema investasi serupa. Angka minimum investasi di Bobocabin yakni Rp50 juta, dengan guaranteed yield atau imbal hasil di 198 persen dalam jangka waktu 5 tahun dan payback period setiap 2,5 tahun.

“Jadi kalau investasi Rp50 juta, akhir tahun kelima dapat Rp 100 juta itulah return yang kami tawarkan,” kata Anton.

Dia menyebutkan tawaran investasi di Bobobox itu masih lebih menarik dibandingkan investasi pada deposito atau pun pasar modal. Hal itu sejalan dengan tipe investasi milenial yang memiliki horizon investment yang lebih singkat, dan payback period yang lebih cepat.

“Investasi di sektor riil yang setara dengan yang kami tawarkan adalah investasi di food and beverages. Namun perlu diingat bahwa berbisnis FnB memiliki beberapa kerentanan karena berhubungan dengan tren, konsep dan kompetisi,” katanya.

Investasi pada sektor pariwisata, kata Anton, sejak dulu memang menawarkan imbal hasil yang cukup konsisten. Tambah lagi, lokasi yang ditawarkan adalah lokasi yang sudah berjalan, atau bukan lokasi tanah kosong.

"Kami sudah melakukan investasi dan mampu menunjukkan return yang baik, lalu kami coba tawarkan,” paparnya.

Adapun, Bobocabin menawarkan konsep elevated-camping yang mengusung pengalaman baru berkemah dengan memadukan kenyamanan fasilitas hunian, penggunaan teknologi Internet of Thing (IoT) dan keindahan alam sekitar.

Fasilitas ini tidak hanya menjadi alternatif liburan, tetapi juga bisa untuk self-healing, bahkan tempat berlibur dan bekerja. Ke depan, kata Anton, bahkan Bobocabin sudah dapat dipesan untuk acara pernikahan, maupun pre-wedding.

“Ini tentunya lebih menarik, lebih dekat dengan alam, dan tentunya jauh lebih murah dibanding, misalnya menyewa ballroom hotel berbintang,” tambahnya.

Sebagai tambahan, sebagai pengelola tempat wisata dan beberapa fasilitas akomodasi, Bobobox sudah diakui oleh pemerintah dan investor global. Pada Mei 2020, Bobobox berhasil mendapatkan investasi Series A dengan total US$11,5 juta.

Beberapa investor global itu ialah Horizons Ventures dan Alpha JWC Ventures dan investor eksisting dan baru seperti Kakao Investments, Sequoia Surge dan Mallorca Investments.

Lokasi terkini yang ditawarkan Bobobox ialah di Sumatera Utara, khususnya di kawasan yang dikelola Otoritas Danau Toba.

Lokasi ini merupakan ekspansi Bobobox untuk produk Bobocabin yang sebelumnya hanya tersedia di Ranca Upas, Kabupaten Bandung dan Cikole, Kabupaten Bandung Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper