Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding BUMN Pangan Optimistis Bersaing dengan Swasta

Satu pekerjaan utama BUMN Klaster Pangan adalah menyinergikan sembilan perusahaan yang terbiasa berkerja tanpa sinergi sektoral.
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. /Antara Foto-Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. /Antara Foto-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Bayu Krisnamurthi optimis Holding BUMN Klaster Pangan dapat bersaing optimal dengan pelaku usaha swasta ihwal pencatatan laba ke depan. 

Krisna, sapaan karibnya, beralasan sembilan entitas badan usaha pelat merah yang tergabung ke dalam holding itu sudah lama beroperasi secara komersial di sektor pangan Tanah Air.

“Semua perusahaan yang akan menjadi bagian dari Holding Pangan sudah lama beroperasi secara komersial. Dan sudah mampu juga bersaing dengan swasta,” kata Krisna melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Kamis (16/9/2021). 

Kendati demikian, Krisna mengakui, ada sejumlah kekurangan dari segi korporasi yang perlu ditingkatkan antar perusahaan pelat merah tersebut. Menurut dia, selama ini sembilan perusahaan milik negara itu terbiasa untuk bekerja tanpa sinergi sektoral. Padahal, Holding BUMN Klaster Pangan menyaratkan kerja sama antar perusahaan untuk mencatat kinerja yang positif. 

“Juga masih ada beberapa permasalahan bisnis yang perlu diselesaikan, sebagaimana biasa terjadi pada perusahaan yang sudah berdiri lama,” kata dia. 

Holding tersebut akan terdiri dari 9 BUMN yakni PT RNI (Persero), PT PPI (Persero), PT Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero), dan PT Garam (Persero). Selanjutnya terdapat PT Pertani (Persero), PT BGR Logistics (Persero), PT Berdikari (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan pembentukan Holding BUMN Klaster Pangan dapat mencetak laba signifikan bagi perusahaan pelat merah ke depan. Selain, tujuan holding itu untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan dalam negeri. 

“Kita harus pastikan juga holding pangan kita itu nanti ada dua, satu yang memang penugasan, yang lain ada yang namanya market driven friendly kepada pasar,” kata Erick saat peluncuran produk bersama dengan Nusakita, Panganeisa, dan Ranial, yang ditayangkan secara virtual di akun YouTube Kementerian BUMN, Kamis (16/9/2021). 

Target itu, Erick menerangkan, sudah berhasil dicapai lewat restrukturisasi yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara III (persero) atau PTPN III. Selepas restrukturisasi, pendapatan PTPN III mencapai Rp23 triiun atau naik 19 persen.

“Bottom line-nya yang diprediksi rugi Rp1,4 triliun sekarang untung Rp1,2 triliun. Jadi ini nyata transformasi yang terjadi di pangan harus menjadi keharusan,” kata dia. 

Dengan demikian, pemerintah mesti menyeimbangkan produksi pangan untuk keperluan dalam negeri dari aktivitas impor.

“Karena itu saya dan Mendag [Lutfi] mendorong harus ada keseimbangan baru. Saya yakin pak Mendag backgroundnya tidak senang impor,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper