Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengandalkan inovasi berbasis teknologi untuk memastikan enam subholding yang telah dibentuknya beroperasi menjalankan bisnisnya dengan baik.
Pertamina Integrated Command Center (PICC) menjadi inovasi berbasis digital yang menyajikan data secara realtime untuk mendukung peran strategis perseroan sebagai integrator seluruh lini bisnis dari aspek operasional dan komersial.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa digitalisasi serta research and development menjadi kunci kesuksesan sebuah perusahaan kelas dunia. Pertamina pun diminta untuk melakukan digitalisasi agar terus bisa berkembang.
“Banyak sekali perusahaan dunia yang tadinya bergantung pada sumber daya alam bergeser ke teknologi. Sekarang, perusahaan energi global di Top 10 tinggal Aramco, selebihnya sudah diduduki oleh technology company dan investment company,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (11/9/2021).
Sekadar diketahui, PICC merupakan pusat big data Pertamina yang memiliki empat fungsi yakni, pertama sebagai integrator dan koordinator atas aktivitas memonitor operasional, baik yang bersifat core, critical maupun supporting process.
Kedua, PICC akan menjadi single source of truth yang diperlukan, baik di lingkungan internal Pertamina Group dengan data terintegrasi.
Ketiga, PICC berfungsi melakukan analisa data menjadi informasi, mendeteksi data, anomali, menguji keandalan data, serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.
Keempat, PICC merupakan sistem yang memiliki otoritas untuk menindaklanjuti keadaan anomali yang ditemukan sekaligus memberikan rekomendasi bagi top management Pertamina Group.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa PICC menjadi salah satu inovasi Pertamina untuk menjadi global energy champion.
“Dengan adanya fasilitas ini, Pertamina bisa menerapkan satu strategi secara menyeluruh demi memberikan efisiensi, sekaligus mengurangi kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang, sehingga akuntabilitas Pertamina Group tetap terjaga,” jelasnya.
Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa keberadaan PICC akan memperbaiki tahapan pekerjaan seluruh lini bisnis Pertamina.
“Fasilitas ini seperti ruang perang, seluruh jenderal bisa menganalisis data di sini untuk mengambil langkah kebijakan ke depan,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, seluruh manajemen holding dan subholding harus mulai belajar membuat keputusan dari data yang ada di layar besar PICC.
“Ini terobosan yang sangat bagus dan harus terus dikembangkan untuk tujuan efisiensi. Kita bisa memanfaatkan semua data untuk membuat kebijakan yang tepat. Dewan komisaris akan sering datang untuk bertukar pikiran dan melihat perkembangannya,” kata Basuki.