Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Selesai Akhir Tahun, Pembangunan Tol Cisumdawu Butuh Upaya Ekstra

Kemenko Marves menyebutkan butuh upaya ekstra agar Tol Cisumdawu selesai dan fungsional pada akhir tahun 2021. Pasalnya, selain pembangunan yang masih harus dikebut, terdapat juga masalah pembebasan lahan.
Kendaraan melintas di sekitar proyek tol Cisumdawu/Bisnis-Kim Baihaqi
Kendaraan melintas di sekitar proyek tol Cisumdawu/Bisnis-Kim Baihaqi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi menyebut butuh upaya ekstra agar Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) bisa selesai dan beroperasi pada akhir tahun ini. Selain, pembangunan yang masih harus dikebut, masalah pembebasan lahan juga masih menjadi masalah di ruas tersebut.

Rahman Hidayat, Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, Sumber Daya Air, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mengatakan bahwa semua pihak terkait harus terus meningkatkan koordinasi untuk mempercepat pembangunan Tol Cisumdawu.

Tol Cisumdawu adalah jalan tol yang menghubungkan Bandung dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Sejauh ini pembangunan masih terus dilakukan.

“Ini harus dituntaskan segera. Semua seksi harus dikebut walaupun tadi sudah dijelaskan bahwa dari 6 seksi, 4 seksi diantaranya yaitu seksi 1, 2, 3, dan 6 akan selesai pada akhir tahun ini, tapi masih ada seksi 4 dan 5 yang perlu dikebut pengerjaannya, dan ini harus segera selesai sesuai arahan Presiden,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (7/9/2021).

Baru-baru ini, untuk melihat progres percepatan penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cisumdawu, tim Kemenko Marves telah meninjau lokasi pembangunan.

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, dari 6 seksi yang ada, 4 seksi Jalan Tol Cisumdawu optimistis akan selesai dan fungsional pada akhir 2021. Meski demikian, perlu kerja extraordinary dan dukungan semua pihak bila ingin mewujudkan Tol Cisumdawu selesai pada akhir tahun ini.

Rahman menambahkan, kendala yang dihadapi dalam pembangunan tol itu adalah pendanaan lahan, baik melalui pembayaran Dana Talangan Tanah (DTT) maupun pembayaran langsung.

“Untuk mencapai keberhasilan percepatan pendanaan lahan Jalan Tol Cisumdawu ini, LMAN harus lebih bersinergi lagi dengan pihak-pihak terkait, dan sangat diperlukan turun ke lokasi dalam mempercepat siklus administrasi,” tegasnya.

Menurutnya, Tol Cisumdawu yang memiliki panjang 62,01 kilometer itu merupakan kunci untuk memperlancar akses dari Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Dengan beroperasinya semua ruas Jalan Tol Cisumdawu, nantinya perjalanan dari Bandung ke BIJB akan ditempuh hanya dengan 60 menit. Keberadaan tol itu juga akan menghidupkan ekonomi masyarakat setempat melalui lancarnya transportasi darat maupun udara di bagian Timur Jabar.

“Jadi Jalan Tol ini memang kuncinya, apapun yang terjadi harus dituntaskan, karena ini menyangkut Bandara Kertajati dan juga sumber kemajuan ekonomi Jawa Barat,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi Suarso mengatakan bahwa pembebasan lahan menjadi kendala dalam pembangunan tol Cisumdawu. Dari 6 seksi yang ada, seksi 4 dan 5 belum bisa konstruksi secara maksimal.

Hal itu dikarenakan lokasi lahan bebas masih spot-spot. Bagus juga mengatakan, saat ini pembebasan lahan untuk seksi 4 baru 67,27 persen, seksi 5A sebesar 79 persen, dan 5B sebesar 68 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper