Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk mendorong implementasi green produtivity (produktivitas ramah lingkungan) di Indonesia. Green productivity diyakini tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas nasional, tetapi juga menjaga keberlangsungan dan kelestarian lingkungan.
"Green productivity adalah langkah tepat saat ini untuk mengurangi semua pemborosan dalam pemakaian energi dan mendorong pemakaian energi terbarukan, juga mendorong pelaksanaan green job, khususnya sektor pemerintahan," kata Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker, Budi Hartawan di Jakarta melalui siaran pers, Minggu (5/9/2021).
Budi mengatakan bahwa Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah telah menginstruksikan pelaksaan inovasi dalam meningkatkan produktivitas nasional. Salah satunya adalah mengimplementasikan green productivity.
Oleh karena itu, dalam rangka mendukung produktivitas ramah lingkungan yang berkelanjutan, baru-baru ini Kemenaker bersama Asian Productivity Organization (APO) mengadakan Training of Assessors for the Green Productivity Specialists Certification Program (Pelatihan Sertifikasi Asesor Spesialis Produktivitas Ramah Lingkungan) secara daring dan luring.
Pelatihan ini, kata Budi, melibatkan 20 peserta negara anggota APO dan 30 peserta lokal.
“Pelatihan ini merupakan wadah bagi para calon asesor untuk berbagi pengetahuan serta mengembangkan pemahaman mengenai APO-GPS 201 untuk GP Specialist dalam ruang lingkup keahlian, keterampilan kerja, kode etik profesional dan proses sertifikasi," kata Budi Hartawan.
Baca Juga
Budi menjelaskan, kegiatan pelatihan sertifikasi asesor spesialis produktivitas ramah lingkungan ini merupakan kali pertama di Indonesia, sejak kedua organisasi menetapkan APO-GPS 201. Budi mengatakan APO-GPS 201 adalah skema sertifikasi yang dikembangkan di bawah program akreditasi APO.
APO-GPS 201 adalah program yang akan digunakan oleh 21 negara anggota APO untuk mengikuti pelatihan green productivity menjadi spesialis di bidang green productivity dan menjadi asesor green productivity multinegara.
"Di bawah skema ini, Certification Body/CB (Lembaga Sertifikasi) harus melakukan verifikasi dokumen, pemeriksaan, asesmen desktop, wawancara panel tatap muka, dan evaluasi laporan Green Productivity (GP) yang diserahkan sebelum menerbitkan sertifikasi," kata Budi Hartawan
Dengan memahami APO-GPS 201, kata Budi Hartawan, akan menjamin keberhasilan sertifikasi dan mendukung Kemnaker selaku NPO (National Productivity Organization) sebagai Certification Body.