Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan Trans Papua Punya Tingkat Imbal Balik yang Tinggi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan konstruksi Jalan Trans Papua atau JTP memiliki tingkat imbal balik yang cukup tinggi, karena ada di posisi 17,35 persen.
Jalan Trans Papua/Istimewa-Kementerian PUPR
Jalan Trans Papua/Istimewa-Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan konstruksi Jalan Trans Papua atau JTP memiliki tingkat imbal balik yang cukup tinggi, karena ada di posisi 17,35 persen.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mencatat JTP memiliki angka internal rate of return (IRR) rata-rata di posisi 17,35 persen.

Adapun, fokus konstruksi JTP hingga 2024 adalah memprioritaskan jalur logistik utama yang menghubungkan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

Output kegiatan adalah peningkatan struktur pengerasan jalan dari tanah menjadi aspal, salah satunya di Perbatasan Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/8/2021).

Hedy mencatat, JTP memiliki IRR sekitar 15,86 persen di Provinsi Papua, sedangkan di posisi 18,84 persen di Provinsi Papua Barat.

Sementara itu, angka benefit cost ratio (BCR) JTP di Papua sekitar 1,80, sedangkan di Papua Barat mencapai 3,48.

Walakin, Hedy mengatakan bahwa progres pencairan dana proyek tersebut juga mengalami deviasi negatif sebesar 5,67 persen hingga Agustus 2021.

Sejauh ini, lanjutnya, rencana keuangan rata-rata telah mencapai 51,8 persen, sedangkan realisasi keuangan rata-rata masih di level 41,4 persen.

Total anggaran yang diserap oleh proyek JTP sendiri mencapai Rp12 triliun. Dengan kata lain, anggaran yang telah tersalurkan hingga Agustus 2012 adalah sekitar Rp4,96 triliun.

Hedy menyampaikan, konstruksi JTP Papua Barat memprioritaskan penggunaan material lokal. Walakin, ketersediaan material konstruksi JTP masih rendah.

Pasalnya, pandemi Covid-19 juga menahan perkembangan konstruksi JTP pada tahun ini. Menurutnya, peredaran logistik menjadi terhambat lantaran pemerintah memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Seperti diketahui, JTP memiliki total panjang 3.417,21 kilometer. Konstruksi JTP terbagi dalam 19 paket konstruksi yang terbagi menjadi menjadi 13 paket di Provinsi Papua dan enam paket di Provinsi Papua Barat.

Sejauh ini, total jalan yang telah teraspal mencapai 1.894,2 kilometer. Sementara itu, total panjang Jalan Agregat Padat Tahan Cuaca (Japat) adalah 1.512,4 kilometer.

Dengan kata lain, total JTP yang ditargetkan tersambung hingga akhir 2021 baru sekitar 3.406,6 kilometer. Adapun, JTP yang masih berupa hutan sepanjang 16,01 pada akhir 2020, baru akan menjadi 10,61 pada akhir tahun ini.

Tahapan konstruksi JTP adalah pembabatan hutan, pembuatan Japat, dan pengaspalan. Adapun, seluruh kawasan hutan yang dilalui JTP Papua Barat telah dibersihkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper