Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia Upayakan Konstruksi Dua Proyek Smelter Tahun Depan

Perjanjian kerangka kerja sama dengan Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co. Ltd (Taigang) dan Shandong Xinhai Technology Co. Ltd (Xinhai) itu ditandatangani pada Juni 2021 lalu. Di dalamnya telah disepakati secara prinsip hal-hal utama terkait proyek smelter yang bertujuan supaya proses pendanaan dan perizinan dapat berjalan.
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019). /Antara-Basri Marzuki
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019). /Antara-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengupayakan agar tahap konstruksi dua proyek pabrik pengolahan (smelter) nikel di Bahodopi dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara dapat dimulai tahun depan.

Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, saat ini perseroan tengah fokus menyelesaikan definitive agreement terkait perjanjian kerja sama dengan dua mitra asal China untuk proyek smelter feronikel Rotary Klin-Electric Furnace (RKEF) Bahodopi.

Perjanjian kerangka kerja sama dengan Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co. Ltd (Taigang) dan Shandong Xinhai Technology Co. Ltd (Xinhai) itu ditandatangani pada Juni 2021 lalu. Di dalamnya telah disepakati secara prinsip hal-hal utama terkait dengan proyek tersebut yang bertujuan supaya proses pendanaan dan perizinan dapat berjalan.

"Kami harus memecah principal framework agreement itu menjadi sembilan agreement, misal sales dan shareholder agreement. Ini harus terjadi dalam waktu 6 bulan sejak tanda tangan, berarti akhir tahun ini atau awal Januari seharusnya sudah selesai," ujar Febriany, Selasa (31/8/2021).

Selain itu, perseroan juga tengah memproses perizinan lebih lanjut, menyelesaikan detail studi teknis, dan menjajaki pendanaan proyek tersebut. Terkait pendanaan, menurut Febriany, pembicaraan dengan perbankan sejauh ini cukup positif dan banyak yang tertaik untuk mendanai.

Bila semua proses tersebut lancar, diharapkan keputusan investasi final dapat rampung pada akhir tahun ini dan ground breaking smelter RKEF Bahodopi dapat direalisasikan pada tahun depan.

Pada sisi lain, perseroan juga tengah mengembangkan proyek smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa. Menurut Febriany, proses perizinan proyek ini lebih rumit lantaran smelter HPAL belum banyak dikembangkan di Indonesia. Negosiasi dengan mitra, yakni Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM), juga mengalami kendala akibat situasi pandemi Covid-19.

"Untuk Pomalaa, kami sedang proses lebih lanjut perizinannya mengingat sudah ada HPAL lain di Halmahera yang sudah jalan, paling tidak ada referensi. Kami juga dibantu Kemenko Marves [Kemenko Kemaritiman dan Investasi] agar proses perizinan berjalan lancar," katanya. 

Berjalan pararel dengan proses perizinan dan negosiasi, Vale juga mulai menjajaki pendanaan proyek HPAL tersebut. Febriany optimistis jika semua berjalan sesuai rencana, proyek ini bisa mulai konstruksi pada akhir tahun depan.

"Optimistis bisa akhir tahun depan. Tapi skenario terburuk bisa meleset sampai awal 2023. Kami lakukan segala daya upaya kalau bisa tahun depan segera dan pararel pekerjaan awal konstruksi juga akan kami mulai. Harapannya proyek ini tidak delay lebih lama lagi," ujarnya.

CFO Vale Indonesia Bernardus Irmanto menambahkan, untuk proyek Bahodopi dengan kapasitas produksi 73.000 metrik ton feronikel membutuhkan estimasi investasi sekitar US$1,5 miliar. Sementara itu proyek HPAL di Pomalaa diestimasikan membutuhkan investasi US$2,6 miliar.

"Tapi angka ini sangat mungkin berubah dengan selesainya semua kajian teknis kami akan dapat angka-angka lebih bagus. Ini sangat dipengaruhi juga timeline eksekusi, negosiasi, dan ada beberapa hal yang harus diantisipasi," kata Bernardus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper