Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Berita Pilihan Bisnisindonesia.id : Angin Segar Sektor Esensial hingga Banjir Capex Emiten Sawit

Berubahnya arah kebijakan pemerintah dalam melonggarkan aktivitas basis produksi industri manufaktur menjadi salah satu berita pilihan editor di Bisnisindonesia.id.
Aktivitas di pabrik sepatu di Tangerang, Banten./Antara/Akbar Nugroho Gumay
Aktivitas di pabrik sepatu di Tangerang, Banten./Antara/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Multiplier effect dari uji coba pembukaan 100% sektor-sektor industri esensial akan sangat masif bagi geliat sektor riil. Kendati diproyeksi belum sanggup membalikkan kinerja industri, kebijakan tersebut dinilai cukup untuk mencegah badai penggangguran dari sektor manufaktur.

Berubahnya arah kebijakan pemerintah dalam melonggarkan aktivitas manufaktur menjadi salah satu berita pilihan editor di Bisnisindonesia.id. Selain berita industri, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut highlight Bisnisindonesia.id, Rabu (18/8/2021) :

  1. Kegamangan Mengejar Target Lifting 1 Juta Barel dalam RAPBN 2022

Target pemerintah mewujudkan produksi siap jual (lifting) minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari pada 2030 kian menantang, mengingat tren penurunan produksi minyak dan gas bumi diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun ini.

Belum lagi, hingga kini belum ditemukan lapangan minyak dan gas bumi kelas kakap untuk menambah cadangan nasional.

Harapan besar yang disematkan di pundak PT Pertamina (Persero) untuk mengejar target lifting tersebut juga mulai pupus, mengingat capaian produksi hulu migas sejumlah anak usaha perusahaan yang dahulu berlogo kuda laut itu masih terseok-seok.

Tak hanya Pertamina, kinerja hulu migas secara keseluruhan sepanjang kuartal I/2021 juga masih tertekan, kendati harga minyak cenderung stabil sejak awal tahun ini.

Baca selengkapnya : https://bisnisindonesia.id/article/kegamangan-mengejar-target-lifting-1-juta-barel-dalam-rapbn-2022

  1. Emiten Sawit Geber Belanja Modal, Siapa Jawaranya?

Beberapa emiten sawit menyatakan komitmennya untuk menggeber belanja modal sepanjang tahun ini sehingga produksi dan ekspansi terjaga di tengah momen cerahnya harga komoditas.

Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), misalnya, bersiap menghabiskan Rp818 mliar pada sisa 2021.

Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa mengatakan perusahaan telah membelanjakan modal Rp382 miliar sepanjang paruh pertama, atau 31,8 persen dari target Rp1,2 triliun.

Santosa mengatakan mayoritas belanja modal dihabiskan untuk penanaman kembali. Sejauh ini, anak usaha Grup Astra itu belum berencana melakukan ekspansi.

“[Porsi belanja modal] terbesar digunakan untuk penanaman dan perawatan tanaman muda yang belum menghasilkan,” katanya kepada Bisnis.

Sebagai informasi, anggaran belanja modal AALI tahun ini hampir menyamai dua tahun lalu. Adapun, belanja modal 2020 mencapai Rp999,2 miliar, turun 23,6 persen dari Rp1,3 triliun pada 2019.

Baca selengkapnya : https://bisnisindonesia.id/article/tak-gentar-lelang-sun-bisa-sentuh-rp100-triliun

5 Berita Pilihan Bisnisindonesia.id : Angin Segar Sektor Esensial hingga Banjir Capex Emiten Sawit

Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

  1. Uji Coba 100% Sektor Esensial, Solusi Tahan PHK Manufaktur

Uji coba pelonggaran operasional sektor industri esensial dinilai belum aklan efektif membalikkan kinerja manufaktur sepanjang sisa tahun ini. Namun, kebijakan ini diharapkan cukup ampuh meminimalisir risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor-sektor padat karya.

Untuk diketahui, Kementerian Perindustrian menyebut akan melakukan uji coba pembukaan wilayah kerja secara penuh atau 100% untuk sektor esensial yang sejak  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hanya diizinkan beroperasi 50% dari kapasitas terpasang.

Kebijakan pelonggaran sektor esensial kali ini memberi ruang bagi pelaku industri untuk tetap eksis berproduksi tanpa mengorbankan tenaga kerja, termasuk PHK atau merumahkan pegawai.

Secara wilayah, nantinya kebanyakan perusahaan yang akan mengikuti uji coba berada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Dari seluruh perusahaan tersebut, jumlah tenaga kerja yang akan terakomodasi mencapai sekitar 400.000 orang.  

Baca selengkapnya : https://bisnisindonesia.id/article/uji-coba-100-sektor-esensial-solusi-tahan-phk-manufaktur

  1. Surplus BPJS Kesehatan Diproyeksi Makin Tebal pada 2021

Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan diproyeksi mengantongi surplus tebal pada 2021 sejalan dengan penerapan tarif iuran baru pada 2020.

Berdasarkan Buku II Nota Keuangan, tarif iuran peserta yang baru mendorong BPJS Kesehatan mendapatkan surplus lebih dari Rp20 triliun pada 2021.

Selain itu, asumsi perkembangan utilisasi rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL) pada Mei 2021 menyentuh 83,4% dan rawat inap tingkat lanjutan (RITL) mencapai 72,4%.

Program Jaminan Kesehatan Kondisi keuangan DJS Kesehatan pada tahun 2020 sampai dengan Juni 2021 juga mengalami surplus, dipengaruhi oleh revisi besaran iuran sesuai Perpres Nomor 64 Tahun 2020.

Kendati demikian, pemerintah mewaspadai lonjakan kunjungan ke rumah sakit yang terus menanjak saat pandemi Covid-19 mereda. Bagaimana tantangan selanjutnya yang harus dihadapi BPJS Kesehatan?

Baca selengkapnya : https://bisnisindonesia.id/article/surplus-bpjs-kesehatan-diproyeksi-makin-tebal-pada-2021

  1. Jelang Masa Suram Emas Hitam, Apa yang Harus Dilakukan?

Tekanan terhadap industri batu bara makin menguat seiring dengan dorongan dunia internasional untuk beralih ke energi bersih. 

Banyak negara yang mulai meninggalkan pemakaian batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik sehingga permintaan terhadap emas hitam makin berkurang.

Akan tetapi, terdapat dua kunci yang bisa dilakukan untuk memitigasi tekanan tersebut. Apa sajakah solusi tersebut?

Baca selengkapnya : https://bisnisindonesia.id/article/jelang-masa-suram-emas-hitam-apa-yang-harus-dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper