Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan basis pertumbuhan ekonomi di 2022 untuk bisa mencapai target adalah dengan meningkatkan sektor konsumsi, investasi, serta ekspor dan impor.
Adapun, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2022 berada di kisaran 5 persen-5,5 persen. Hal tersebut tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
“Pada prinsipnya, pertumbuhan itu tentu basisnya kita berharap di 2022 sudah kembalinya konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,3 persen. Lalu, konsumsi pemerintah range-nya 2,8 sampai 4,5 persen,” tutur Airlangga pada konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).
Selain itu, Airlangga juga menyebut pertumbuhan di 2022 juga diharapkan bisa didorong oleh investasi yang ditargetkan tumbuh di kisaran 5,6 sampai 7 persen. Lalu, ekspor juga diharapkan tumbuh 5,8 sampai dengan 7,3 persen.
Tidak hanya itu, industri pengolahan yang memiliki kontribusi terhadap PDB sebesar 20 persen, juga diharapkan tumbuh sebesar 5,6 persen.
“Tentu industri pengolahan ini turunnya ke perdagangan, kita berharap bisa tumbuh 4,9 sampai dengan 5,5 [persen],” jelasnya.
Baca Juga
Sektor pertanian, tambah Airlangga, diharapkan tumbuh mencapai 4 persen, dari awalnya yang tumbuh sebesar 2,3 persen.
Target pertumbuhan mencapai 5,5 persen di 2022 juga diharapkan bisa didorong melalui sektor-sektor lain seperti konstruksi, pertambangan, jasa keuangan, dan lainnya.