Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada PPKM Darurat, Inflasi Juli 2021 Diproyeksi 0,01 Persen

Pendorong inflasi Juli terutama adalah komponen inflasi inti, sementara komponen harga bergejolak dan komponen harga diatur pemerintah diperkirakan mengalami deflasi.
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Senior VP Economist Bank Permata Josua Pardede memperkirakan adanya inflasi pada Juli 2021 sebesar 0,01 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm).

“Inflasi bulan Juli 2021 diperkirakan sekitar 0,01 persen [mtm] atau 1,45 persen [year-on-year/yoy] dari bulan sebelumnya tercatat 1,33 persen [yoy], jelas Josua kepada Bisnis, Minggu (1/8/2021).

Adapun, Josua menjelaskan pendorong inflasi Juli terutama adalah komponen inflasi inti, sementara komponen harga bergejolak dan komponen harga diatur pemerintah diperkirakan mengalami deflasi.

Inflasi inti Juli 2021 diperkirakan sekitar 0,11 persen (mtm) atau 1,44 persen (yoy) dari bulan sebelumnya yaitu 1,49 persen (yoy). Penurunan tipis dipengaruhi oleh pemberlakuan PPKM Darurat sepanjang Juli, sehingga mendorong penurunan sisi permintaan.

Meski begitu, Josua menyebut belanja konsumen cenderung dialokasikan untuk komponen kesehatan dan pendidikan. Inflasi untuk komponen kesehatan diperkirakan cenderung meningkat sejalan dengan belanja obat-obatan dan alat kesehatan sepanjang PPKM Darurat.

Sementara, inflasi komponen pendidikan juga cenderung meningkat sejalan dengan tahun ajaran baru sekolah.

Di sisi lain, komponen harga bergejolak diperkirakan mengalami deflasi terindikasi dari harga beberapa komoditas pangan yang cenderung turun seperti daging ayam -8,9 persen (mtm), beras -0,3 persen (mtm), telur ayam -2 persen (mtm).

Sejalan dengan penurunan harga sejumlah komoditas, beberapa komoditas pangan lainnya yang cenderung meningkat seperti bawang merah 6 persen (mtm), cabai merah 13,3 persen (mtm), dan cabai rawit 17,5 persen (mtm).

“Hingga akhir tahun, inflasi diperkirakan akan cenderung rendah yakni [lebih kecil dari] <2 persen (yoy),” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper