Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Investasi, Kemenves Berikan Layanan End-to-End

Kemenves juga melakukan sejumlah upaya untuk lebih aktif menarik investor ke Indonesia mulai dari mempermudah akses perizinan dan perbankan hingga memberikan layanan komprehensif kepada investor hingga mereka mulai melakukan produksi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan rombongan melakukan pertemuan dengan Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill pada hari Senin pagi (12/7/2021) di Washington DC./Istimewa
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan rombongan melakukan pertemuan dengan Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill pada hari Senin pagi (12/7/2021) di Washington DC./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi (Kemenves) memberikan layanan end-to-end untuk terus mengerek investasi di dalam negeri. Langkah itu dilakukan oleh satuan tugas (Satgas) yang bertugas membantu investor yang hendak merelokasi karena perang dagang dan pandemi Covid-19.

Ikmal Lukman, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kemenves mengatakan sejak tahun lalu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga telah memiliki satgas yang khusus bertugas memfasilitasi dan memberikan layanan end-to-end bagi investor yang akan melakukan relokasi terkait hambatan perang dagang dan pandemi.

“Satgas dibentuk untuk memanfaatkan peluang relokasi akibat perang dagang dan pandemi. Kami juga memfasilitasi dan menyediakan layanan atau merelokasi layanan bisnis ke Indonesia. Sampai saat ini ada 162 perusahaan yang berminat merelokasi investasi dari luar Tiongkok ke Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (21/7/2021).

Ikmal menambahkan Kemenves juga melakukan sejumlah upaya untuk lebih aktif menarik investor ke Indonesia mulai dari mempermudah akses perizinan dan perbankan hingga memberikan layanan komprehensif kepada investor hingga mereka mulai melakukan produksi.

Upaya Kemenves ini, katanya, juga didukung oleh sejumlah insentif berupa tax holidays, tax allowance, pembebasan bea masuk impor mesin dan bahan baku. Selain itu, ada pula super deduction tax bagi investor yang menyerap banyak tenaga kerja, menyelenggarakan program vokasi sampai mendorong aspek penelitian dan pengembangan.

Baru-baru ini, Kemenves mendapatkan tambahan investasi dari Cargill senilai US$350 juta untuk jangka waktu hingga 3 tahun mendatang.

Rencana investasi itu terdiri atas perluasan usaha US$50 juta, pabrik pengolahan jagung di Jawa Timur senilai US$100 juta yang akan beroperasi secara komersial pada awal 2022, dan fasilitas kilang minyak kelapa sawit di Lampung senilai US$200 juta yang telah dimulai dan ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2022.

“Kami mengapresiasi kehadiran Cargill yang sudah cukup lama di Indonesia dan telah berkontribusi memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tim Kementerian Investasi siap membantu merealisasikan rencana investasi Cargill selanjutnya,” kata Bahlil pekan lalu.

Adapun, di tengah situasi pandemi Covid-19 kinerja Kemenves masih tergolong baik. Tahun lalu, Kemenves berhasil merealisasikan investasi senilai US$56,9 miliar atau setara 101,1 persen dari target realisasi senilai US$56,3 miliar. Hingga kuartal I/2021 realisasi investasi tercatat US$15,1 miliar atau setara 24,4 persen dari target US$62 miliar.

Sejumlah sektor industri yang menjadi fokus Kemenves ialah manufaktur berorientasi ekspor, farmasi, otomotif, hingga infrastruktur pertambangan yang membutuh waktu yang relatif tak sebentar untuk beroperasi.

Di sisi lain Kemenves terus mendorong investasi sektor inovasi dan teknologi karena sektor ini memberikan nilai tambah dalam jangka panjang, sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional.

Direktur Eksekutif Apindo Agung Pambudi mengapresiasi langkah agresif Kemenves dalam mendatangkan investasi kala pandemi kini. Menurutnya, mendatangkan investasi memang jadi salah satu hal yang mendesak dalam kondisi seperti ini.

“Kemenves harus agresif untuk menarik investasi untuk penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan nilai tambah ekonomi agar dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi,” katanya,

Menurut Agung implementasi UU Cipta Kerja juga menjadi poin krusial dalam pertumbuhan ekonomi nasional dari aspek realisasi investasi. Upaya vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity), katanya, juga memainkan peran penting. Sinergi kedua hal tersebut menjadi kunci untuk akselerasi ekonomi dalam kondisi pandemi.

Investasi yang masuk saat ini akan butuh waktu direalisasikan, misalnya dalam hal administrasi, infrastruktur, dan kelembagaannya sehingga harapannya saat pandemi bisa diatasi dengan program vaksin yang akan ada tambahan aktivitas ekonomi riil setelahnya,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper