Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang Singapura memerintahkan sekitar 400 tempat hiburan malam tutup selama dua minggu untuk inspeksi, setelah pelanggaran aturan oleh beberapa pihak atas wabah Covid-19 terbaru.
Dikutip melalui Rappler, Singapura menyebutkan memperketat beberapa pembatasan pertemuan sosial, termasuk hanya mengizinkan dua orang untuk makan di restoran untuk memerangi peningkatan kasus COVID-19 yang terkait dengan kelompok infeksi di bar karaoke.
Namun, pihak berwenang akan mengizinkan individu yang divaksinasi penuh untuk terus makan di dalam kelompok hingga lima orang di restoran yang memiliki pemeriksaan yang memadai.
Pembatasan baru dimulai dari Senin, 19 Juli 2021 dan akan berlangsung hingga 8 Agustus 2021, saat itu Singapura mengharapkan dua pertiga penduduknya divaksinasi sepenuhnya.
"Ada risiko nyata bahwa kasus-kasus dari klaster ini akan menyebar ke masyarakat, terutama jika ada individu yang belum maju untuk melakukan pengujian," kata Lawrence Wong, menteri keuangan dan ketua bersama gugus tugas virus corona pemerintah, seperti dikuti Bisnis, Sabtu (17/7/2021).
"Berpotensi, ini berarti kita dapat melihat klaster yang sangat besar muncul selama beberapa minggu mendatang," lanjutnya.
Baca Juga
Pihak berwenang juga memerintahkan sekitar 400 tempat hiburan malam ditutup selama dua minggu untuk inspeksi, setelah pelanggaran aturan oleh beberapa orang disalahkan atas wabah terbaru.
Sekadar informasi, pada Jumat, 16 Juli 2021 terdapat 2.480 orang telah dikarantina karena mereka diidentifikasi sebagai kontak dekat dari orang yang terinfeksi, menurut menteri kesehatan Ong Ye Kung.