Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan merujuk pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali terus naik.
Dia merinci kebutuhan oksigen naik dari 800 ton per hari menjadi 1.400 ton per hari pada 30 Juni dan naik kembali menjadi 2.323 ton per hari pada tanggal 6 Juli 2021 kemarin. Kemenkes juga memprediksi adanya tambahan kebutuhan sebesar 71 ton setiap 3 hari.
Agus mengemukakan untuk kapasitas nasional produksi oksigen sebesar 1.700 ton per hari. Saat ini, Kemenperin telah berhasil merealisasikan pasokan oksigen tambahan sebesar 920,5 ton per hari.
"Angka pasokan tambahan ini terus naik demi mengamankan kebutuhan pasokan oksigen medis," katanya melalui siaran pers Jumat (9/7/2021).
Selain itu, Agus menyebut Samator telah memfungsikan unit liquefaction di Surabaya yang menambahkan pasokan oksigen. Sementara, Airliquide juga mengaktivasi kembali plant-nya di Cilegon.
Sejumlah perusahaan lain seperti PT Obsidian Stainless Steel, PT Sojitz Indonesia, dan PT Smelting yang memiliki oxygen plant pun bersedia meningkatkan produksi oksigennya untuk kebutuhan medis. Sementara itu, industri pupuk, seperti Pupuk Kaltim dan Pupuk Sriwijaya, juga memiliki beberapa oxygen plant.
Baca Juga
“Jika mereka dapat didorong untuk meningkatkan produksi oksigen maka akan membantu suplai oksigen nasional. Oleh karena itu saya sangat mengapreasiasi setinggi-tingginya pada perusahaan yang berkontribusi terhadap oksigen medis,” ujar Agus.
Adapun dari total tambahan pasokan oksigen sebesar 922,9 ton per hari, 650 ton per hari di antaranya berasal dari impor atau sekitar 70,4 persen. Sedangkan sisanya, sebesar 272,9 ton per hari atau 29,6 persen merupakan produksi lokal.