Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat, Transaksi Bisnis E-Commerce Diproyeksi Naik 15 persen

Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan masyarakat Indonesia mampu berbelanja dua kali lipat lebih banyak ketika pandemi Covid-19, dibandingkan dengan sebelum pandemi. 
Sebuah mobil ambulans melintas saat berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). /Antara
Sebuah mobil ambulans melintas saat berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan penjualan di platform dagang elektronik (e-commerce) diyakini tumbuh hingga 15 persen akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli 2021—20 Juli 2021. 

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan PPKM Darurat secara khusus dan pandemi secara umum mendorong perkembangan dagang-el karena adanya keterbatasan gerak atau mobilitas masyarakat. 

“Dalam masa PPKM Darurat ada lonjakan transaksi yang bisa membuat naik 15 persen [pertumbuhan bisnis] dagang-el,” ujarnya, Senin (5/7/2021). 

Namun, dia mengimbau agar pemain tidak melupakan bahwa PPKM Darurat juga mendorong terjadinya perang inovasi yang disebabkan adanya kendala pengantaran barang atau logistik. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan saat ini banyak jalan dan komplek ditutup sehingga menyulitkan pengantaran barang dan berimplikasi menurunkan minat masyarakat menggunakan platform belanja secara daring karena akan butuh waktu tiba lebih lama. 

“Mereka perlu inovasi agar mengetahui di mana titik-titik pembatasan dan memberikan informasi ke konsumen secara pasti, meskipun ada potensi terlambatnya pengiriman, tetapi ada penjelasan kapan paket dapat diterima,” katanya. 

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga. “Tidak dipungkiri, PPKM ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan bisnis e-commerce, tetapi tentu tergantung bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhannya sepanjang aturan ini diberlakukan,” katanya, Senin (5/7/2021).

Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan masyarakat Indonesia mampu berbelanja dua kali lipat lebih banyak ketika pandemi Covid-19, dibandingkan dengan sebelum pandemi. 

“Makanya di riset Google, Temasek, dan Bain nilai GMV ecommerce Indonesia tetap naik ketika sektor ekonomi digital rata-rata nyungsep di dalam pandemi,” ujarnya. 

Dia melanjutkan, untuk memanfaatkan momentum PPKM Darurat inovasi pemain dapat diarahkan untuk menarik konsumen, salah satunya melalui promosi harga yang lebih murah yang diyakini akan mengerek penjualan platform. 

“Namun, ada potensi penjual yang kadang dirugikan dengan adanya promo-promo dari platform ecommerce sehingga semoga inovasinya akan mengarah ke harga pembelian agar tidak merugikan pedagang, Kemudian juga platform harus memberikan perjanjian yang jelas mengenai sell event-nya ke sellers,” katanya.

Sementara itu berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain, pada 2025 nilai ekonomi digital di Indonesia diramal meningkat 23 persen menjadi US$124 miliar yang didorong atas transaksi bruto (gross merchandise value/GMV) di lima sektor, yakni dagang elektronik, berbagi tumpangan (ride-hailing) dan pesan-antar makanan, media digital, travel daring, serta teknologi finansial. 

Di Asia Tenggara, GMV dagang elektronik diprediksi melonjak 63 persen secara tahunan (yoy) menjadi US$62 miliar pada 2020 dan naik 23 persen menjadi US$172 miliar pada 2025. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper