Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana pengembangan terminal bus di Jakarta menjadi kawasan Transit-oriented development (TOD) sejauh ini masih sebatas wacana.
Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno ada kemungkinan masih banyak kendala yang dihadapi sehingga rencana tersebut tidak terwujud.
"Kalau memang terwujud dapat memperpendek jarak perjalanan dan mempersingkat waktu perjalanan," kata Djoko kepada Bisnis, Kamis (24/6/2021).
Menurutnya, terminal yang ada di DKI Jakarta sebenarnya terlambat untuk direnovasi. Selain itu, kondisinya juga masih kalah dengan terminal di luar Jakarta.
"Terminal di Jakarta dapat dibangun dengan skema KPBU karena lokasinya strategis. Sejauh ini hanya satu yang bagus dan dibangun baru yaitu Terminal Pulo Gebang," ujarnya.
Sebelumnya, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) DKI Jakarta menyebut sekitar 60 persen terminal yang ada di Jakarta berada di jalan-jalan utama sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan (TOD).
"Kita bisa membuat terminal-terminal yang ada di Jakarta ini terintegrasi dengan terminal-terminal lain dan bahkan menjadi salah satu pengembangan kawasan TOD," ungkap Wakil Ketua IAP DKI Jakarta Meyriana Kesuma.
Dia menyebut, bila berdasarkan fakta dan data, terdapat 21 terminal yang ada di Jakarta. Rata-rata terminal tersebut dibangun sebelum 1990 dan hanya sebagian yang sudah pernah diperbaiki.
Selain itu, sambungnya, beberapa terminal juga memiliki luas yang cukup besar sekitar 2 - 3 hektare dan berada di lokasi strategis baik dalam kawasan bisnis, kawasan perdanganan dan jasa atau bahkan beberapa sudah terintegrasi dengan area perdagangan.
"Ini juga perlu diperhatikan karena kalau kita lihat di petanya, hampir 60 persen terminal itu berada di area jalan utama. Jadi memang benar-benar punya potensi untuk pengembangan yang lebih baik selain menjadi terminal," paparnya.