Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diamond Land Garap 15 Proyek Baru, Bidik Milenial End-user & Investor

Diamond Land Development telah membangun 23 proyek properti dan tengah menggarap 15 proyek baru. Developer dengan kode emiten DADA itu membidik pasar milenial dengan menawargan harga properti mulai ratusan juta rupiah, tetapi juga menyiapkan produk dengan harga termahal.
Salah satu properti yang dibangun Diamond Land Development./Istimewa
Salah satu properti yang dibangun Diamond Land Development./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (Diamond Land Development) tengah menggarap 15 proyek bersamaan dengan mengikuti perkembangan pasar dan menetapkan harga terjangkau mulai Rp150 juta hingga miliaran rupiah.

Tony Hartono, Marketing Director Diamond Land Development, menjelaskan meski tetap mengikuti perkembangan pasar, perusahaan itu selalu mengedepankan karakteristik tersendiri dalam setiap produknya.

“Kami ikuti perkembangan pasar dengan tetap punya karakteristik unit setiap proyek. Kami membangun properti mulai dari yang termurah hingga yang paling mahal,” ungkap Tony dalam webinar pada Jumat (18/6/2021) yang dibuka dengan pemaparan Presdir Diamond Land I Gusti Putu Gede Wingara.

Diamond Land berdiri pada 2005 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada November tahun lalu dengan kode emiten DADA.

Tony menjelaskan produk-produk yang dibangun developer tersebut berupa rumah tapak, apartemen, townhouse, condovilla, dan aparthouse, mayoritas berlokadi di Jakarta dan sekitarnya.

Produk Diamond Land dilepas dengan harga mulai Rp150 jutaan yang diperuntukkan bagi kalangan milenial hingga yang termahal yang harganya mencapai miliaran rupiah. “Jadi, dengan harga Rp150 jutaan, milenial bisa memiliki properti,” tutur Tony.

Sebagaimana tersaji di company profile-nya, Diamond Land telah membangun sedikitnya 23 proyek properti dan menggarap 15 proyek.

Wakil Ketua DPP Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (AREBI) Nurul Yaqin menilai penjualan properti mulai Rp150 juta itu merupakan langkah yang sangat tepat untuk mendorong milenial membeli properti.

Bahkan, menurut dia, milenial dapat diarahkan pula sebagai investor dengan membeli dalam lebih dari satu unit dengan harga yang sangat terjangkau itu. “Untuk milenial yang baru pertama membeli properti, jangan diberikan properti harga miliaran pada tahap awal.”

Nurul mengemukakan milenial sebagai pembeli rumah pertama merupakan segmen terbesar di pasar properti. Meski demikian, dia tetap memandang berinvestasi di properti saat ini sangatlah tepat, karena harganya akan melonjak begitu pandemi Covid-19 selesai.

“Ada harga yang terpendam sehingga nanti langsung melonjak [setelah selesai pandemi]. Dengan demikian, sekarang ini memang menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi di properti.”

Kurangi Ngopi

Suryanti Agustinar, Senior Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division Bank Tabungan negara (BTN), menyarankan kaum mulai melihat properti sebagai investasi dan pada awalnya bisa difungsikan sebagai tempat tinggal (end-user).

“Mulailah memikirkan untuk membeli rumah. Kurangi ngopinya [pengeluaran untuk bersenang-senang] supaya bisa membayar cicilan,” kata Suryanti.

Bukan hanya untuk pembeli rumah pertama, menurut dia, Bank BTN sekarang juga bisa memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk hunian kedua dan seterusnya. “Kami memang didorong begitu untuk memacu bisnis properti.”

Dengan demikian, lanjutnya, Bank BTN kini juga siap untuk membiayai mereka yang bermasud menginvestasikan dana mereka di properti.

Dia juga menyarankan pembeli properti memilih produk yang dibangun oleh developer yang telah bekerja sama dengan perbankan.

“Bank tentu hanya mau bekerja sama atau membiayai pembelian properti yang dibangun oleh pengembang yang memang terbukti bagus dan dapat dipercaya,” kata Suryanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper