Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6.000 Purna Pekerja Migran Dapat Pendampingan Pendaftaran Kartu Prakerja

Pendampingan tersebut dapat membantu para purna PMI yang memiliki keinginan untuk mendaftar program Kartu Prakerja, tapi memiliki keterbatasan.
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada pekerja migran yang tiba di Kepulauan Riau, Selasa (18/5/2021). ANTARA/Kemenko PMK
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada pekerja migran yang tiba di Kepulauan Riau, Selasa (18/5/2021). ANTARA/Kemenko PMK

Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bekerj sama untuk membuka bimbingan bagi purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar dapat mendaftar program Kartu Prakerja.

Sebanyak 6.000 Purna PMI yang baru saja kembali ke Tanah Air dari berbagai negara seperti Malaysia, Hong Kong, dan Arab Saudi mendapatkan pendampingan untuk pendaftaran Kartu Prakerja saat berada di masa karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan pendampingan tersebut dapat membantu para purna PMI yang memiliki keinginan untuk mendaftar program Kartu Prakerja, tapi memiliki keterbatasan.

“Keterbatasan literasi digital, sarana, maupun prasarana untuk mendaftar dan mengikuti pelatihan online Prakerja. Kami mendukung asistensi pendaftaran Program Kartu Prakerja dari BP2MI kepada saudara-saudara kita Purna PMI,” ungkapnya dalam rilis yang dikutip Bisnis, Minggu (6/6/2021).

Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan terdapat 110.000 Purna PMI yang menjadi penerima Kartu Prakerja pada 2020.

Dia berharap pada pembukaan gelombang Program Kartu Prakerja sepanjang 2021, minimal jumlah peserta yang sama bisa diisi dari kalangan purna PMI.

“Program Kartu Prakerja sangat bagus karena semakin menyempurnakan purna PMI sebagai sosok mandiri secara ekonomi,” katanya.

Murtini (43) seorang Purna PMI yang baru kembali dari Inggris menyatakan pendampingan yang diberikan membantu dirinya mendaftar Program Kartu Prakerja Gelombang Ke-17. Selain Inggris, Murtini sebelumnya juga sempat bekerja di Singapura, Taiwan, dan Hong Kong.

“Program Kartu Prakerja ini membuat saya tertarik untuk mengikutinya. Cuma, sebagai orang yang kurang paham teknologi informasi, saya tidak tahu bagaimana caranya. Saya senang sekali ada penjelasan dan petugas yang mengarahkan. Terus terang, saya merasa sangat terbantu,” ujarnya.

Dalam program tersebut, terdapat 1.561 pelatihan dari 179 lembaga pelatihan yang bisa dipilih sesuai minat dan potensi masing-masing pendaftar.

Adapun, pada gelombang 17 Program Kartu Prakerja yang dibuka kemarin, Sabtu (5/6/2021), hanya akan ada sekitar 44.000 penerima baru yang dijaring oleh program.

Jumlah tersebut berasal dari kepesertaan penerima Kartu Prakerja dari Gelombang 12-16 yang dicabut karena tidak memanfaatkan bantuan selama sebulan sejak mereka ditetapkan sebagai penerima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper