Bisnis.com, JAKARTA — PT Trisula International Tbk. (TRIS) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 5 persen secara tahunan dengan menggencarkan sejumlah strategi tahun ini.
Direktur Pemasaran Trisula International Kartono Budiman mengatakan salah satu strategi adalah dengan meningkatkan pasar ekspor yang ditarget juga naik di level 5 persen pada tahun ini. Menurutnya saat ini Indonesia merupakan eksportir garmen terbesar ke 22 di dunia dan penghasil garmen terbesar ke 8 di dunia.
Adapun kontribusi ekspor ke pendapatan perseroan juga meningkat 3,4 persen pada tahun pandemi lalu. Hal itu menjadikan kontribusi ekspor yang pada 2019 sebesar 48,7 persen menjadi 50,3 persen pada 2020.
"Negara tujuan ekspor terbesar kami ke Amerika dan Australia. Potensi ekspor masih bisa digali dan dikembangkan untuk meningkatkan kinerja kami," katanya dalam jumpa media secara virtual, Kamis (27/5/2021).
Kartono memaparkan sejumlah katalis positif untuk meningkatkan pasar ekspor diantaranya pandemi yang mulai terkendali menjadikan pelanggan mulai melakukan order dan kembali melakukan pengembangan produk bersama perseroan.
Selain itu, kerja sama perusahaan kepada pelanggan eksisting maupun pelanggan baru masih terus berjalan dengan baik. Hal itu pun diharapkan akan meningkatkan order baru dari brand baru tahun ini.
"Dengan hal itu telah memberikan kami banyak keyakinan bahwa pasar bisa kembali paling tidak di semester II/2021 nanti," ujarnya,
Adapun produsen pakaian merek PUMA ini pada tahun lalu juga melakukan ekspor produk penanganan pandemi yakni Alat Pelindung Diri (APD) dan masker non-medis.
Sebagai informasi, performa kinerja TRIS pada kuartal I/2021 mengalami perbaikan dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp256,5 miliar atau naik sebesar 2,7 persen dari kuartal IV/2020. Selain itu, TRIS menargetkan akan meraup pertumbuhan laba sebesar 3 persen dari penjualan tahun ini. Perseroan juga menganggarkan belanja modal senilai Rp 21,8 miliar untuk pembelian dan pemeliharaan mesin.