Bisnis.com, JAKARTA - Pertamina melalui Sub Holding Commercial & Trading bakal mengoperasikan 76 titik BBM Satu Harga tambahan pada tahun 2021.
Hingga tahun lalu, Pertamina telah mengoperasikan sebanyak 243 titik BBM Satu Harga yang tersebar di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Putut Andriatno menuturkan, pihaknya tengah melakukan uji operasi 26 titik BBM Satu Harga hingga 17 Mei 2021. Dengan demikian, hingga saat ini total sudah ada 269 titik BBM Satu Harga.
“Selama pandemi Pertamina terus bergerak mendorong percepatan pembangunan titik BBM Satu Harga. Koordinasi dan survei untuk titik target BBM Satu Harga juga terus kami lakukan agar target kami 500 titik BBM Satu Harga di tahun 2024 dapat tercapai,” kata Putut melalui keterangan tertulis, Rabu (19/5/2021).
Dalam menyalurkan energi ke titik BBM Satu Harga, Pertamina menggunakan seluruh moda transportasi yang paling optimal baik darat, udara, laut atau sungai maupun kombinasi dari seluruh moda tersebut.
Manajemen penyaluran energi diperhatikan sebagai antisipasi agar energi di BBM Satu Harga selalu tersedia.
Baca Juga
Putut menuturkan, pengiriman BBM di Ilaga, Papua, mesti menggunakan pesawat air tractor yang mengangkut 2.500 liter sekali jalan, karena lokasinya berada di ketinggian 2.280 meter dari permukaan laut.
“Penggunaan jalur udara juga dilakukan sebelum menggunakan jalur darat untuk mendistribusikan BBM di Krayan dan Semaring, Kalimantan Utara, yang terletak di perbatasan Malaysia,” kata dia.
Sementara itu di Paniai, Papua, dia bercerita, awak mobil tangki harus melewati medan berat sejauh 300 kilometer dan menyeberang ke Dermaga Obano. Dibutuhkan waktu 13 jam perjalanan jika cuaca sedang bersahabat.
“Jarak tempuh yang panjang dan lama juga ditemui dalam distribusi di Mentawai, Sumatra Barat. Kondisi laut dan cuaca sangat menentukan waktu tempuh sekitar 12-18 jam agar BBM bisa sampai dan dinikmati masyarakat Kecamatan Tuapejat,” tuturnya.