Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Hantam Konsumsi, Kontraksi Ekonomi Jepang Lebih Dalam dari Proyeksi

Ekonomi Jepang menyusut 5,1 persen secara tahunan pada kuartal pertama, lebih besar dari rata-rata perkiraan pasar untuk kontraksi 4,6 persen,
Bendera Jepang/Istimewa
Bendera Jepang/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Jepang mengalami koreksi pada kuartal pertama tahun ini akibat pandemi Covid-19 dan peluncuran vaksin yang lambat menyebabkan konsumsi melemah.

Hal tersebut pun memperkuat prediksi bahwa negara Matahari Terbit ini akan tertinggal dari mitra dagang utama dalam upaya keluar dari pandemi.

Keadaan pembatasan darurat yang diperpanjang kemungkinan akan membuat berbagai pemulihan pada kuartal saat ini berjalan moderat, kata para analis, menambah tantangan bagi pembuat kebijakan yang berusaha menarik Jepang keluar dari kontraksi.

Dilansir Antara, ekonomi terbesar ketiga dunia itu menyusut 5,1 persen secara tahunan pada kuartal pertama, lebih besar dari rata-rata perkiraan pasar untuk kontraksi 4,6 persen, data pemerintah menunjukkan pada Selasa (18/5/2021).

Penurunan tersebut mengikuti pertumbuhan sebesar 11,6 persen pada periode sebelumnya dan menandai kontraksi pertama dalam tiga kuartal.

Konsumsi swasta, yang berkontribusi lebih dari setengah ekonomi, turun 1,4 persen atau lebih kecil dari rata-rata perkiraan pasar untuk penurunan 2,0 persen.

Belanja modal juga merosot 1,4 persen, meleset dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 1,1 persen. Ekspor tumbuh 2,3 persen berkat rebound dalam permintaan global untuk produk mobil dan elektronik. Namun, ekspor bersih terpangkas 0,2 persen poin dari PDB.

Ekonomi Jepang berkembang selama dua kuartal berturut-turut setelah kemerosotan terburuk pasca perang pada April-Juni tahun lalu karena serangan awal dari pandemi.

Pemulihan yang didorong ekspor terhenti karena konsumsi terpukul oleh lonjakan varian baru virus corona yang memaksa pemerintah untuk memberlakukan kembali pembatasan hanya 10 minggu sebelum Olimpiade Tokyo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper