Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Inggris kembali mendapatkan momentum pada pada bulan Maret karena warga bersiap untuk mencabut pembatasan akibat penyebaran virus corona.
Berdasarkan data Bloomberg, Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat produk domestik bruto (PDB) naik 2,1 persen pada Maret 2021 dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mom). Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan pada Februari 2021 yang naik 0,7 persen.
Dengan pertumbuhan pada Maret 2021, PDB Inggris mencatatkan kontraksi 1,5 persen sepanjang kuartal I/2021 dibandingkan kuartal sebelumnya, sedikit lebih tinggi dibandingkan proyeksi ekonom sebesar minus 1,6 persen. Dibandingkan periode yang sama tahun 2020, eknomi kuartal I terkontraksi 6,1 persen.
Pemulihan ekonomi pada Maret memberikan jalan bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat, setelah Inggris mencatat laju penurunan terdalam sejak tiga abad terakhir. Survei menunjukkan perusahaan meningkatkan investasi dan rumah tangga mulai menghabiskan simpanan yang terkumpul selama pandemi.
Outlook yang lebih cerah telah mengubah perdebatan di antara para ekonom apakah Bank of England akan mengakhiri era suku bunga negatif dan mulai memperketat kebijakan.
"Bulan Maret adalah tanda yang menjanjikan dari hal-hal yang akan datang," kata Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Bloomberg, Rabu (12/5/2021).
Baca Juga
"Perekonomian Inggris Raya berada dalam posisi yang kuat untuk tumbuh dengan cepat setelah kita keluar dari pandemi," lanjutnya.
Sebuah laporan pemerintah terpisah menunjukkan kerusakan pasca-Brexit pada perdagangan barang dagangan Inggris dengan Uni Eropa sebagian pulih selama tiga bulan pertama sejak berpisah.
Ekspor barang ke UE naik 8,6 persen pada Maret dari bulan sebelumnya, sementara impor dari blok tersebut meningkat 4,5 persen. Kenaikan keduanya didorong oleh sektor otomotif.
Sementara itu, impor turun 13,9 persen pada kuartal I/2021, hampir dua kali lipat dari yang diperkirakan, sedangkan turun 7,5 persen. Adpaun Investasi bisnis melemah 11,9 persen, lebih dari yang diperkirakan para ekonom.