Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan dalam lima tahun ke depan produk unggulan UMKM dan komoditas Indonesia antara lain seperti kopi, teh, rempah-rempah, produk kecantikan dan kesehatan serta ekspor rotan, mebel, wastra, serta berbagai hasil bumi nusantara sudah tersedia di 100 gerai duty free atau bebas pajak Dufry yang tersebar di seluruh dunia.
“Kita bisa memulai dengan 10 produk super prioritas, super unggul dan super diminati di pasar duty free dan ekspor dulu, selain agar kita fokus, juga dimaksudkan untuk memperoleh consumers insights yang lebih dalam dari dinamika pasarnya," katanya disela-sela kunjungan misi kerjasama bidang energi, kesehatan dan investasi di Amerika Serikat, Rabu (12/5/2021).
Erick menyebut pihaknya telah bertemu dengan salah satu founder Dufry, Luis Andres N Holzer. Dufry adalah sebuah perusahaan duty free yang berkantor pusat di Switzerland didirikan pada 1865.
Dufry memiliki dan mengoperasikan 2.400 gerai bebas bea di berbagai belahan dunia dengan jumlah pelanggan dan pengunjung sebesar 2,5 miliar orang per tahun. Dufry juga pemilik jaringan retail shop Hudson Corporation di Amerika Serikat.
Di bidang retail, ekspor impor dan specialty store, Erick menegaskan kembali komitmen dan kerjasama Sarinah dengan Dufry yang telah dirintis sejak tahun lalu. Sarinah akan menyediakan lahan untuk Dufry di Sarinah Thamrin dan membantu pengembangan bisnis duty free di pelabuhan udara internasional di Indonesia lainnya.
"Kerja sama resiprokal ini memberi peluang Indonesia dan Sarinah hadir di berbagai gerai bebas bea Dufry di seluruh dunia," ujar Erick.
Sarinah sebagai promotor dan kurator produk UMKM nusantara unggulan juga telah melakukan serangkaian strategi transformasi bisnis termasuk menyiapkan outlet down town duty free di Sarinah Thamrin Jakarta yang saat ini sedang dipugar dan disiapkan. Targetnya, soft opening sudah bisa dilakukan pada akhir tahun ini.