Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Daerah Tutup Mal Saat Lebaran, Penjualan Ritel Terancam

Penutupan mal terjadi ketika usaha ritel mulai bernapas dan berupaya mendulang untung saat momen Lebaran.
Suasana sepi terlihat di salah satu pusat perbelanjaan atau mal saat libur Natal dan Tahun Baru di Depok, Jawa Barat, Minggu (27/12)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Suasana sepi terlihat di salah satu pusat perbelanjaan atau mal saat libur Natal dan Tahun Baru di Depok, Jawa Barat, Minggu (27/12)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha ritel melaporkan adanya aksi penutupan operasional ritel modern dan pusat perbelanjaan di sejumlah daerah menjelang Lebaran.

Langkah tersebut dinilai bisa menggerus peluang peritel dalam menyelamatkan bisnis dengan memanfaatkan festive season.

“Kami ingin menyampaikan keprihatinan. Di tengah momen Ramadan dan Lebaran justru ada beberapa daerah yang justru menutup ritel. Setidaknya ada lima kota di antaranya Banjarbaru dan Pekanbaru,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey, Selasa (11/5/2021).

Penutupan terjadi ketika usaha ritel mulai bernapas dan berupaya mendulang untung saat momen Lebaran. Roy melaporkan tingkat kunjungan sepekan sebelum Lebaran cenderung naik sampai 20 persen dibandingkan pada hari biasa.

Katika menanggapi situasi ini, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan masalah operasional pusat belanja atau ritel sejatinya diserahkan secara penuh kepada kebijakan daerah sesuai dengan perkembangan Covid-19.

“Ekonomi dan kesehatan selalu menjadi pertimbangan pemerintah pusat dan daerah sehingga keduanya menjadi prioritas utama, termasuk menjaga kondisi yang kondusif di tengah pandemi,” kata Oke, Selasa (11/5/2021).

Oleh karena itu, untuk mengimbangi aspek kesehatan dan pergerakan ekonomi, Oke mengatakan pemerintah telah mencanangkan program Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang berlangsung pada 5 Mei sampai 13 Mei 2021.

Transaksi secara daring yang berlangsung selama Hari BBI diharapkan bisa melampaui capaian nilai transaksi yang dibukukan pada hari belanja daring pada Desember yang mencapai Rp11,5 triliun.

“Kerja sama dengan pelaku usaha dengan memberikan gratis ongkos kirim diharapkan bisa menekan terjadinya pengumpulan massa dengan risiko kesehatan tinggi, tetapi ekonomi tetap bisa berjalan,” lanjutnya.

Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja memperkirakan tingkat kunjungan ke pusat belanja dan ritel modern belum akan pulih sampai vaksinasi terhadap masyarakat umum dilaksanakan.

Sejauh ini, pelaku usaha masih belum memperoleh kepastian soal jadwal pelaksanaan vaksinasi terhadap kelompok ini.

“Pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat umum rencananya baru akan dimulai paling cepat pada kuartal III tahun ini. Namun, sampai dengan saat ini masih belum ada kejelasan ataupun kepastiannya,” kata Alphonzus.

Selama vaksinasi untuk masyarakat umum belum bergulir, dia memperkirakan pelonggaran operasional dan kapasitas maksimal pusat perbelanjaan belum akan kembali normal. Hal ini secara langsung akan memengaruhi tingkat kunjungan yang masih berada di bawah level normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper