Bisnis.com, JAKARTA - KAI Commuter memastikan KRL Jabodetabek tidak melayani naik turun penumpang di empat stasiun menuju Banten selama periode larangan mudik 2021 (6–17 Mei 2021).
Direktur Operasi KAI Commuter Wawan Ariyanto mengatakan empat stasiun yang dimaksud adalah Stasiun Cikoya, Maja, Citeras, dan Rangkasbitung. Pemberhentian operasi tersebut menindaklanjuti permintaan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sebelumnya dan ketentuan PM No. 13/2021 yang tidak termasuk dalam aglomerasi.
"Menjawab Surat Bupati Lebak juga untuk operasi sudah kami rapatkan dengan Kementerian Perhubungan. Sesuai aturan di luar aglomerasi khusus lintasan ke Rangkasbitung, secara operasi ada empat Stasiun yang tak layani naik turun penumpang. Sama seperti yang terjadi di Stasiun Tanah Abang saat ini. Relasi ini terakhir hanya melayani penumpang di Stasiun Tigaraksa," ujarnya, Rabu (5/5/2021).
VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba mengatakan KA Lokal Merak (relasi Rangkasbitung-Merak PP) juga akan berhenti beroperasi sementara pada 6–17 Mei.
Penghentian sementara ini lantaran tidak termasuk dalam transportasi wilayah aglomerasi yang diizinkan pemerintah untuk tetap beroperasi.
"Pembatalan tiket dapat diurus melalui loket seluruh stasiun wilayah operasi KA Lokal Merak dengan pengembalian biaya 100 persen ke calon pengguna," kata dia.
Baca Juga
Anne menuturkan bagi para calon pengguna yang telah melakukan reservasi tiket KA Lokal Merak di tanggal tersebut melalui aplikasi KAI Access, maka KAI Commuter menyediakan layanan pembatalan tiket dengan pengembalian 100 persen.
Sebelumnya, Bupati Lebak Banten Iti Octavia Jayabaya meminta penghentian operasi KA commuter line atau KRL dari Stasiun Tanah Abang ke Rangkasbitung maupun sebaliknya.
Dia mengaku sudah mengirimkan surat permohonan pemberhentian KRL selama pelarangan mudik dari tanggal 6 Mei 2021 sampai 17 Mei 2021.Surat dikirimkan ke Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19, Kementrian Perhubungan dan PT Kereta Commuter Indonesia.
Menurutnya, Stasiun Rangkasbitung merupakan pintu masuk masyarakat dari berbagai daerah terutama dari wilayah Jabodetabek. Mobilitas menuju ke Lebak pun lebih banyak yang menggunakan KRL.