Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menilai laju inflasi yang masih rendah hingga akhir kuartal pertama 2021 akan menjadi tantangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Inflasi yang masih tertahan bahkan cenderung mengarah ke deflasi, terutama pada komponen inti menunjukkan daya beli masyarakat masih mengalami tekanan. Padahal, konsumsi domestik merupakan pendorong terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Kita selalu membanggakan inflasi kita rendah, justru salah satu masalah dan tantangan yang berbeda saat ini adalah inflasi kita, karena inflasi yang rendah dan cenderung deflasi tidak memiliki daya angkat terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam video conference, Jumat (30/4/2021).
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Maret 2021 mengalami perlambatan menjadi 0,08 persen secara bulanan. Sementara itu, pada saat yang sama komponen inti mengalami deflasi sebesar -0,03 persen.
Menurut Misbakhun, tingkat inflasi yang rendah saat ini merupakan tantangan yang harus diatasi oleh pemerintah dan perlu didorong agar bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi dari kontraksi yang terjadi pada 2020 lalu akibat pandemi Covid-19.
Dia menyampaikan, kebijakan pemerintah dalam mendorong hal ini pun jangan sampai terjadi missmatch. Pemerintah perlu memprioritaskan, terutama sektor-sektor mana yang memiliki daya dorong yang tinggi terhadap perekonomian.
Baca Juga
Adapun, pemerintah memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5 persen pada tahun ini. Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi akan tumbuh pada rentang 4,1 hingga 5,1 persen.