Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung Electronics membukukan kenaikan laba bersih 46,3 persen pada kuartal pertama pada Kamis (29/4/2021) sebagian besar didorong oleh penjualan smartphone yang kuat.
Samsung Electronics adalah anak perusahaan utama dari grup raksasa Samsung, yang sejauh ini merupakan kerajaan terbesar yang dikendalikan konglemerasi dengan bisnis yang mendominasi Korea Selatan, negara dengan ekonomi terbesar ke-12 di dunia.
Adapun, omzet keseluruhan Samsung setara dengan seperlima dari produk domestik bruto nasional. Samsung Electronics mengatakan laba bersih naik 46,3 persen pada Januari hingga Maret dari tahun sebelumnya menjadi 7,1 triliun won (US$6,4 miliar).
"Penjualan smartphone dan elektronik konsumen yang solid melebihi pendapatan yang lebih rendah dari semikonduktor dan display," kata perusahaan itu dalam laporan pendapatan yang dikutip Channel News Asia.
Kinerja perusahaan dirilis sehari setelah keluarga Lee yang mengendalikan Samsung mengumumkan rencana untuk membayar lebih dari US$10 miliar pajak warisan setelah kematian ketua Lee Kun-hee tahun lalu dan dia menyumbangkan harta yang sangat besar seni termasuk karya Picasso dan Monet.
Virus Corona telah mendatangkan malapetaka pada ekonomi dunia, dengan penguncian dan larangan perjalanan diberlakukan di seluruh dunia selama berbulan-bulan.
Baca Juga
Tetapi pandemi - yang telah menewaskan lebih dari dua juta orang di seluruh dunia - juga telah membuat banyak perusahaan teknologi berkembang pesat, termasuk Samsung.
Bekerja dari rumah yang dipicu oleh virus Corona telah meningkatkan permintaan akan perangkat yang didukung oleh chip Samsung, serta peralatan rumah tangga seperti TV dan mesin cuci.
"Permintaan barang yang naik tinggi telah memimpin pertumbuhan peralatan rumah tangga," kata Peneliti Senior di Euromonitor International James Kang.
"Tapi begitu situasi virus Corona membaik dengan distribusi vaksin, pertumbuhan peralatan rumah tangga akan lebih lambat dari tahun 2020 karena orang lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan," tambahnya.
Laba operasional naik 45,4 persen menjadi 9,4 triliun won, sementara penjualan juga naik 18,2 persen menjadi 65,4 triliun won.