Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Minta Bio Farma Genjot Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19

PT Bio Farma hingga sekarang telah menerima total 59,5 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac atau sepertiga dari total komitmen 140 juta dosis tahun ini.
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan meminta PT Bio Farma (Persero) untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi persediaan vaksin Covid-19 pada Mei 2021.

"Pemerintah memastikan vaksinasi pada Mei, vaksinnya betul-betul datang. Kemudian, meminta Bio Farma untuk meningkatkan kapasitas produksinya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Antara, Rabu (21/4/2021).

Nadia mengatakan peningkatan kapasitas produksi diperlukan untuk mempercepat proses penyuntikan dosis vaksin kepada masyarakat sehingga bahan baku vaksin yang tiba di Indonesia dapat segera diproduksi dan disalurkan.

Pada April 2021, dia menyebutkan Indonesia seharusnya mendapatkan 2 sumber vaksin, yakni AstraZeneca dan Sinovac. Tetapi AstraZeneca menunda pengiriman vaksin karena negara produsen, India, mengalami peningkatan kasus.

"Jadi, yang seharusnya vaksin dikirim April, itu baru bisa dikirimkan Mei. Jumlahnya tidak mencapai 11 juta juga, jadi akan dikirimkan kurang lebih sekitar 5 juta,” katanya.

Nadia menambahkan sudah sekitar 17 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat sampai saat ini. “Orangnya itu ada 11,1 juta untuk dosis pertama dan dosis kedua 6,1 juta. Jadi sudah 17 juta dosis vaksin yang kita suntikkan,” ujarnya.

Kemenkes juga melaporkan proses vaksinasi baru menyasar sekitar 11 juta orang atau setara 6 persen dari target populasi.

"Kalau dibandingkan jumlah penduduk, angka itu masih kecil. Artinya, belum cukup untuk memberikan perlindungan kekebalan kelompok 70 persen vaksinasi," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Bio Farma Bambang Heriyanto melaporkan perusahaan telah memproduksi 35 juta dosis vaksin dari bahan baku (bulk) vaksin Sinovac. Dari jumlah tersebut, perusahaan sudah mendistribusikan sebanyak 20 juta dosis vaksin corona ke seluruh Indonesia.

Bio Farma hingga sekarang telah menerima total 59,5 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac atau sepertiga dari total komitmen 140 juta dosis tahun ini. Sinovac juga masih memiliki komitmen pengiriman 120 juta dosis bulk vaksin pada tahun berikutnya.

"Dari 59,5 juta dosis ini diproses di Bio Farma, ditargetkan bisa menghasilkan 46 juta hingga 47 juta dosis vaksin," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper