Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Mandiri: Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Capai di Atas 4 Persen Tahun Depan

Angka perkiraan pertumbuhan masih berada di bawah level sebelum pandemi Covid-19 yaitu 5 persen, dan risiko negatif masih dapat terjadi jika penyaluran stimulus ekonomi, manajamen krisis Covid-19, dan vaksinasi tidak berjalan sesuai dengan yang ditargetkan.
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia secara bertahap dan berpeluang tumbuh pada kisaran 4,43 persen tahun ini.

Meski begitu, dia mengingatkan bahwa angka perkiraan pertumbuhan masih berada di bawah level sebelum pandemi Covid-19 yaitu 5 persen, dan risiko negatif masih dapat terjadi jika penyaluran stimulus ekonomi, manajamen krisis Covid-19, dan vaksinasi tidak berjalan sesuai dengan yang ditargetkan.

Menurut Andry, pertumbuhan ekonomi pada April 2021 semakin menunjukkan indikasi pemulihan ekonomi yang didorong oleh vaksinasi Covid-19 dan limpahan stimulus ekonomi.

Dia memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada April 2021 berdasarkan laporan International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO), sesuai dengan perkiraannya.

Kemarin, Selasa (7/4/2021), WEO IMF merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi naik +0,5 ppt atau ke 6,0 persen untuk 2021, dan +0,2 ppt atau 4,4 persen untuk 2022.

Revisi ke atas dari perkiraan Januari 2021 tersebut sebagian besar disebabkan oleh dukungan fiskal tambahan di negara-negara dengan ekonomi yang besar, serta vaksinasi.

“Kami percaya bahwa melanutkan kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif serta upaya vaksinasi dapat lebih mempercepat pemulihan ekonomi,” katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (7/4/2021)

Selain itu, keputusan untuk mempertahankan sejumlah pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa daerah untuk menekan penyebaran virus dianggap telah menunjukkan hasil.

“[Pembatasan] tentunya memberikan sejumlah kesulitan bagi ekonomi untuk bangkit lebih cepat di semester I/2021, namun dapat membangun pondasi yang lebih solid untuk [pertumbuhan] di semester II/2021 dan ke depannya,” tulis Andry.

Pada semester II/2021, Andry mengatakan dua hal akan mendorong perbaikan ekonomi secara substansial seiring dengan percepatan konsumsi dan investasi karena semakin tingginya permintaan.

Pertama, bergulirnya vaksinasi yang turut meningkatkan kepercayaan masyarakat. Kedua, dengan mengintensifkan transmisi pelonggaran moneter karena siklus kredit yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper