Bisnis.com, JAKARTA — Produsen baja dan nikel China Tsingshan berencana membangun fasilitas energi bersih berkapasitas 2000 MW di Indonesia dalam 3—5 tahun ke depan.
Perusahaan akan membangun pembangkit listrik tenaga surya dan angin serta fasilitas pendukung di kawasan industri Tsingshan dan Teluk Weda di Indonesia. Pabrik tersebut akan memasok listrik untuk produksi perusahaan bahan mentah yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik, memastikan operasinya mengeluarkan nol emisi karbon dioksida.
Tsingshan juga akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga air 5.000 MW di Indonesia untuk lebih memastikan pasokan energi bersih. Sayangnya, seperti dikutip dari www.argusmedia.com, Kamis (11/3/2021) kapan proyek akan dilaksanakan belum jelas.
Perusahaan awal bulan ini mengumumkan akan memasok nikel matte, bahan baku utama untuk memproduksi nikel sulfat, ke pabrik peleburan kobalt domestik Huayou Cobalt dan produsen bahan energi baru CNGR.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia dan Tsingshan Steel dikabarkan akan membangun smelter tembaga berkapasitas 2,4 juta ton di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bahwa biaya investasi pembangunan smelter itu akan membutuhkan anggaran senilai US$2,5 miliar.
Selama masa penjajakan dengan Tsingshan, pembangunan smelter di kawasan industri JIIPE, Gresik masih akan terus berjalan.
“Nanti akan masih negosiasi sementara akan tetap jalan Freeport akan tentukan. Di Weda Bay 2,4 juta ton besar sih. 2,4 juta ton input konsentrat,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Septian mengungkapkan bahwa pemerintah tetap mematok target penyelesaian pembangunan smelter yang sama pada kerja sama antara Freeport dan Tsingshan yakni Desember 2023.
Pihak Thingshan harus memberi kepastian kepada pemerintah terkait lini masa proyek itu nantinya. Namun, pemerintah optismistis perusahaan asal China itu bisa menyelesaikan proyek smelter itu tepat waktu jika mengacu pada pengalamannya di Morowali.
“Desember 2023, sama target tidak berubah,” jelasnya.