Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan empat upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Pertama, dengan melakukan pemberdayaan UMKM, misalnya dengan memberikan dukungan kewirausahaan, yaitu dari sisi produksi, pengelolaan keuangan, hingga dari sisi pemasaran, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Daya juang UMKM sudah tidak diragukan lagi, tapi tentu saja kita perlu dukung kemampuan kewirausahaan mereka,” katanya dalam webinar, Rabu (10/3/2021).
Kedua adalah dukungan akses keuangan. Perry mengatakan dukungan akses keuangan dari industri perbankan, teknologi finansial, dan lembaga keuangan lainnya menjadi sangat penting bagi pengembangan UMKM.
Ketiga adalah digitalisasi. Di sini, peran BI menjadi sangat penting dalam mendukung digitalisasi UMKM, salah satunya melalui digitalisasi sistem pembayaran.
Perry mengatakan, hingga saat ini merchant pengguna Quick Response Indonesia Standard (QRIS) pada awal 2021 telah mencapai 6,3 juta merchant. Jumlah tersebut meningkat dari posisi tahun lalu sebesar 5,8 juta merchant.
Baca Juga
BI menargetkan sebanyak 12 juta merchant, yang didominasi oleh UMKM, dapat mengimplementasikan QRIS pada tahun ini.
“BI sudah luncurkan QRIS, tahun lalu 5,8 juta, sekarang 6,3 juta, tahun ini 12 merchant yang sebagian besar UMKM teregister secara nasional,” katanya.
BI pun tengah menyiapkan standarisasi open banking atau API [Application Programming Interfaces], yang akan meningkatkan layanan transaksi tekfin dan perbankan dan diharapkan akan memperluas jangkauan layanannya dalam mendigitalisasi UMKM.
Keempat, yaitu mendorong perluasan pemasaran UMKM. Perry mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, pemerintah dan Bank Indonesia telah mendukung penuh gerakan nasional bangga buatan Indonesia.
Perry pun mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung dan membeli produk UMKM. “Semuanya para sister-sister, brother-brother, beli produk bangga buatan Indonesia, beli produk UMKM Indonesia,” ujarnya.