Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Bakal Gelontorkan Rp45 Triliun untuk Baterai Kendaraan Listrik

Anggaran itu dikucurkan untuk penyiapan bisnis battery pack, swapping, dan stasiun pengisian daya kendaraan listrik.
Kantor Pertamina di Jakarta/Ilustrasi
Kantor Pertamina di Jakarta/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) bakal merogoh kocek yang cukup dalam untuk investasi dalam bisnis ekosistem baterai kendaraan elektronik.

Direktur Keuangan Emma Sri Martini mengatakan bahwa pihaknya akan mengucurkan investasi senilai US$3,2 miliar atau sekitar Rp44,8 triliun dengan asumsi Rp14.000/US$ untuk proyek baterai listrik yang akan dimulai sejak 2022—2029. Anggaran itu dikucurkan untuk penyiapan bisnis battery pack, swapping, dan stasiun pengisian daya kendaraan listrik.

"Ekosistem EV battery jadi mengantisipasi green energy transition kita sudah masuk menancapkan footprint kita untuk bisa mulai shifting terhadap project-project yang bisa menyubtitusi dari penurun revenue dari fossil fuel," katanya dalam webinar Prospek BUMN 2021 Sebagai Lokomotif PEN dan Sovereign Wealth Fund, Kamis (4/3/2021).

Sebelumnya,  PT Pertamina (Persero) yang tergabung dalam Indonesia Battery Holding akan berfokus untuk mengembangan eksosistem kendaraan listrik dengan mempercepat pembangungan baterai kendaraan listrik pada sektor intermediate.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa dalam pengembangan eksositem dan pembangunan baterai kendaraan listrik di dalam negeri, akan ada tujuh tahapan yang akan dikerjakan yakni pertambangan, pengolahan, percursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling.

Pertamina, tuturnya, akan bergerak pada empat lini tengah yakni precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PLN. Adapun di hulu, akan menjadi lingkup kerja PT Antam bersama Inalum.

Nicke menjelaskan pihaknya akan memastikan tahapan dan langkah dalam pengembangan EV Battery berjalan dengan baik. Pada 2021, Pertamina beserta tiga BUMN lain akan membentuk perusahaan patungan Indonesia Battery Corporation (IBC). Pertamina juga sudah bekerja sama dengan dua perusahaan global dan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan lainnya.

“Pengembangan industri baterai yang potensi besar di Indonesia itu ada dua yakni untuk mobility, khususnya two wheels atau motor yang potensinya lebih cepat dibandingkan four wheels,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper