Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Molor 2 Tahun, Penyelesaian Konstruksi Bendungan Way Apu Dikebut

Pembangunannya Bendungan Way Apu dilakukan di atas lahan seluas kurang lebih 444,79 hektare dengan luas genangan mencapai 235,10 hektare dan dapat menampung air maksimal 50 juta meter kubik.
Ilustrasi: Bendungan Napungete di NTT. /Kementerian PUPR
Ilustrasi: Bendungan Napungete di NTT. /Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) akan mempercepat konstruksi Bendungan Way Apu yang telah tertunda sekitar 2,5 tahun. Percepatan konstruksi tersebut diharapkan dapat mengejar target penyelesaian konstruksi pada akhir kuartal IV/2022.

Direktur Operasi I Hutama kary Novias Nurendra mengatakan keterlambatan konstruksi tersebut disebabkan proses pembebasan lahan yang memakan waktu 2,5 tahun. Namun, dia optimistis paket konstruksi tersebut dapat rampung pada November 2022.

"Tim di lapangan baru mulai pekerjaan konstruksi pada Agustus 2020 yang lalu dan sampai Februari ini progresnya sudah mencapai 23,05 persen,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (3/3/2021).

Seperti diketahui, pemerintah menandatangani kontrak pembangunan dan supervisi Bendungan Way Apu pada akhir 2017. Kontrak senilai Rp2,33 triliun tersebut terbagi menjadi tiga paket, yakni paket konstruksi bendungan utama senilai Rp1,07 triliun oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., paket konstruksi bendungan pelimpah senilai Rp1,01 triliun oleh PT Hutama Karya (Persero), dan paket supervisi sekitar Rp250 miliar oleh PT Indra Karya.

Paket konstruksi Bendungan Way Apu dijadwalkan rampung pada 2023 ketika bendungan tersebut beroperasi. Adapun, seluruh dana untuk konstruksi bendungan tersebut berasal dari anggaran negara.

Pemerintah telah melakukan perencanaan pembangunan ini dilakukan sejak 2014 dan dilanjutkan dengan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pada 2015 hingga penyempurnaan desain sampai akhir 2017. Konstruksi yang seharusnya dilakukan sekitar 2018 molor hingga 2021 karena proses pembebasan lahan seluas 581 hektare.

Oleh karena itu, Novias menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua strategi untuk mempercepat proses konstruksi Bendungan Way Apu. Pertama, mengoptimalkan pekerjaan galian dari 32 bulan menjadi 19 bulan.

Kedua, mengutamakan batu dan basir yang sesuai dengan spesifikasi dan berasal dari quary di sekitar lahan area bendungan. Novias menilai hal tersebut akan mempercepat proses pekerjaan lantaran material konstruksi dekat dengan lokasi konstruksi.

Pembangunannya bendungan tersebut dilakukan di atas lahan seluas kurang lebih 444,79 hektare dengan luas genangan mencapai 235,10 hektare dan dapat menampung air maksimal 50 juta meter kubik.

Adapun, Bendungan Way Apu terletak di dua kecamatan di Pulau Buru Provinsi Maluku, yaitu di Desa Wapsalit Kecamatan Lolong Guba dan Desa Wea Flan Kecamatan Wae Lata. Novias berpendapat pengoperasian Bendungan Way Apu akan berdampak positif pada kedua kecamatan tersebut.

Pasalnya, pengoperasian Bendungan Way Apu akan menyediakan air irigasi seluas 10.000 ha dan air baku dengan debit 0,5 meter kubik/detik. Selain itu, bendungan tersebut juga mampu mereduksi banjir hingga 557 meter kubik/detik dan menjadi tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.

Bendungan Way Apu dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 8 megawatt yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah di Pulau Buru dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper