Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brantas Abipraya Akan Tingkatkan Sumber dari Pendanaan Syariah

Pendanaan dari perbankan syariah sejauh ini baru berkontribusi sekitar 7 persen dari total pendanaan Brantas Abipraya.
Ilustrasi: Perbaikan jalan nasional./Bisnis
Ilustrasi: Perbaikan jalan nasional./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan bahwa sumber pendanaan syariah merupakan sumber pendanaan yang cukup menarik dan kompetitif.  Oleh karena itu, perseroan berencana meningkatkan sumber pendanaan syariah pada masa depan.

Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas mengatakan bahwa pendanaan dari perbankan syariah sejauh ini baru berkontribusi sekitar 7 persen dari total pendanaan perusahaan. Adapun, pendanaan dari perbankan mendominasi hingga 83 persen dari total pendanaan perseroan.

"Pendanaan syariah menurut kami adalah sumber pendanaan yang cukup menarik dan kompetitif di dalam memberikan biaya bunga dan skema pendanaan. Konsep syariah sendiri tentu lebih menarik. Untuk ke depan, pembiayaan syariah akan kami tingkatkan lagi," katanya kepada Bisnis, Rabu (24/2/2021).

Miftakhul menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa perbankan syariah seperti PT Bank BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri. Seperti diketahui, kedua bank tersebut telah bergabung menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Sebelumnya, Brantas Abipraya melalui anak perusahaanya PT Jalintim Adhi Abipraya kembali mendapatkan pendanaan syariah dari Bank Syariah Indonesia dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. untuk proyek Preservasi Jalan Lintas Timus Sumatra (Jalintim) Sumatra Selatan senilai Rp396,76 miliar. Secara terperinci, Bank Syariah Indonesia memberi pendanaan senilai Rp248 miliar, sedangkan Panin Syariah sekitar Rp148,76 miliar.

Secara total, Adhi Abipraya mendapatkan pendanaan senilai Rp644,76 miliar dengan tenor 10 tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk melakukan preservasi pada jalan, jembatan, dan fasilitas unit penimbangan kendaraan bermotor sepanjang 29,87 Kilometer.

Proyek Preservasi Jalintim Sumatra Selatan mendapatkan berbagai dukungan Kementerian Keuangan antara lain Project Development Facility (PDF) dan penjaminan proyek yang ditugaskan kepada PT Pebiayaan Infrastruktur Indonesia.

Bentuk kerja sama proyek KPBU Jalintim Sumatra Selatan ini adalah design-build-finance-operate-maintain-transfer dengan pengembalian investasi melalui skema availability payment.

Proyek dengan estimasi biaya investasi kegiatan sebesar Rp916,4 miliar itu terdiri atas biaya konstruksi dan bunga selama konstruksi. Adapun masa konsesi selama 15 tahun, terbagi menjadi 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper