Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai wujud komitmen peduli lingkungan, Gojek, melalui inisiatif GoGreener mengumumkan strategi perusahaan untuk memudahkan masyarakat dalam mengadopsi gaya hidup lebih ramah lingkungan.
Group Head of Sustainability Gojek Tanah Sullivan, menerangkan bahwa Gojek menggunakan tiga pendekatan utama dalam program GoGreener untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Yang pertama adalah edukasi untuk membangun pemahaman atas isu lingkungan hidup. Pendekatan ini akan melibatkan konsumen melalui berbagai macam inisiatif GoGreener, serta memberikan pelatihan bagi mitra usaha dan mitra driver agar dapat bekerja dengan lebih ramah lingkungan.
Kedua, Gojek memfasilitasi pelanggan dengan opsi alternatif yang lebih ramah lingkungan antara lain, menyediakan titik pengumpulan botol bekas bagi konsumen, menyediakan kantong kertas dengan harga terjangkau bagi mitra usaha, serta menyediakan kantong pengiriman dan tas guna ulang untuk mitra driver.
Ketiga, mengakselerasi pendekatan ini melalui inovasi teknologi untuk membangun gaya hidup lebih ramah lingkungan. Hal ini dilakukan dengan menyediakan opsi alat makan sekali pakai sebagai SKU di GoFood, memberi tampilan khusus kepada mitra usaha yang mengadopsi prinsip GoGreener di aplikasi Gojek untuk konsumen, serta menyediakan produk ramah lingkungan bagi mitra usaha di layanan GoFresh dalam aplikasi GoBiz, seperti tas guna ulang, dan alat makan.
Pencapaian Gojek melalui pendekatan edukasi, fasilitasi, dan akselerasi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sepanjang Januari 2020 hingga Januari 2021
"Ketiga upaya ini kami hadirkan untuk seluruh ekosistem Gojek, baik untuk mitra driver, mitra usaha, dan pelanggan, agar lebih peduli lingkungan dalam kesehariannya sampai menjadi gaya hidup," tegas Tanah.
Upaya pengendalian penggunaan plastik sekali pakai telah dimulai Gojek sejak 2019 pada layanan GoFood yang memungkinkan para pelanggan dapat memilih untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai ketika melakukan pemesanan.
Sejak awal diluncurkan hingga Januari 2021, upaya GoGreener Gojek telah berhasil menghindari lebih dari 19,3 ton sampah plastik sekali pakai. Rinciannya, 13 ton dihitung melalui program opsi alat makan berbayar dan 6,3 ton dari uji coba pengumpulan sampah plastik sekali pakai melalui aplikasi Gojek maupun collection/drop-off points (sebelum pandemi).
Gojek perkuat kolaborasi untuk mengurangi penggunaan plastik dengan KLHK
Meneruskan komitmen ini, Gojek dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.
Nota kesepahaman antara Gojek dan KLHK telah ditandatangani Kamis (18/2), sekaligus menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Februari 2021 mendatang.
Chief of Public Policy and Government Relations Gojek Group Shinto Nugroho menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan KLHK kepada Gojek.
“Kami berterima kasih karena sejak awal GoGreener diluncurkan, Gojek telah mendapatkan dukungan penuh dari KLHK. Kolaborasi dengan KLHK tentunya menjadi dukungan yang sangat berarti bagi Gojek sebagai perusahan teknologi on-demand dalam upaya mendorong perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih ramah lingkungan," ujarnya, seperti dikutip Jumat (19/2/2021).
Menurut Shinto, penandatanganan nota kesepahaman tersebut semakin menegaskan keseriusan kedua belah pihak untuk terus memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Kolaborasi Gojek dan KLHK melalui inisiatif GoGreener ini selaras dengan dan mendukung pencapaian Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen 2020-2029 oleh KLHK.
Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengapresiasi langkah Gojek yang terus memanfaatkan teknologi untuk secara konsisten berinovasi mendorong masyarakat lebih peduli lingkungan dengan cara mudah.
"Tentu kami berharap upaya positif ini akan terus dikembangkan dan diperluas lagi cakupannya," ujarnya.
Rosa pun menghimbau seluruh pihak untuk ikut berperan aktif dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta mendorong upaya pemilahan sampah menjadi bahan baku (waste to resources) sebagai bagian dari upaya bersama menuju Indonesia yang berkelanjutan.