Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendungan Tukul Diharapkan Mendorong Perekonomian Warga Pacitan

Bendungan Tukul dapat mengurangi debit banjir hingga 42,21 meter kubik per detik.
Ilustrasi: Suasana pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (29/6/2020)./ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi: Suasana pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (29/6/2020)./ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan peresmian Bendungan Tukul merupakan bentuk komitmen perseroan pada negara.

Abipraya telah memulai konstruksi Bendungan Tukul sejak 2014. Adapun, penyelesaian konstruksi bendungan tersebut meleset dari target awal pada 2019 menjadi pada 2020.

"Semoga pembangunan bendungan berskala besar di Pacitan ini dapat memberikan manfaat berlimpah untuk masyarakat, memperkuat ketahanan pangan serta dapat mendorong perekonomian di Pacitan," kata Direktur Utama Brantas Abipraya Bambang E. Marsono melalui keterangan resmi, Senin (15/2/2021).

Pembangunan Bendungan Tukul menelan investasi dari anggaran negara hingga Rp904,4 miliar. Adapun, kontraktor pelaksana konstruksi Bendungan Tukul adalah Brantas Abipraya, sedangkan konsultan supervisi adalah PT KSO, PT Mettana, PT Anugrah Kridapradana, dan PT Bina Karya (Persero).

Bendungan Tukul tercatat memiliki kapasitas tampung sekitar 8,7 juta meter kubik dengan kapasitas irigasi mencapai 600 hektar sawah. Dari sisi indeks pertanaman, bendungan tersebut meningkatkan masa tanam padi menjadi dua kali.

Selain itu, Bendungan Tukul juga memiliki fungsi untuk mereduksi banjir. Basuki mencatat Bendungan Tukul dapat mengurangi debit banjir hingga 42,21 meter kubik per detik.

Di samping itu, lanjutnya, Bendungan Tukul juga berpotensi sebagai sumber pebangkit listrik tenaga mikrohidro berkapasitas 2x132 kilowatt, konservasi sumber daya air, dan titik pariwisata.

Sementara itu, Bendungan Tukul merupakan salah satu dari 65 bendungan yang bertujuan untuk menambah jumlah tampungan dan pasukan air nasional. Adapun, bendungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian dan memudahkan penyediaan air bersih di Jawa Timur.

Di sisi lain, pengisian awal (impounding) Bendungan Tukul telah dimulai sejak 1 September 2020. Adapun bendungan tersebut merupakan tipe bendungan urugan random zonal inti tegak dengan tinggi puncak 70,3 meter, panjang puncak 233 meter, volume tampung 8,68 juta meter kubik, dan luas area genangan sekitar 44,81 hektar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper